Kampung Budaya Polowijen Malang Jawa TimurÂ
Batik merupakan salah satu warisan budaya nusantara yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi.Â
Dalam rangka melestarikan warisan budaya nusantara dan mengembangkan keterampilan, mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang melakukan kegiatan pelatihan membatik bersama Ibu  Titik selaku penanggungjawab seni kriya dan batik di Kampung Budaya Polowijen.
Jenis batik yang diajarkan adalah batik tulis. Sebelum memulai membatik, Bu Titik memperkenalkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses membatik. Langkah selanjutnya adalah membuat pola batik pada kain putih yang telah disediakan.Â
Setelah pola yang digambar pada kain telah selesai, proses mencanting dapat dimulai mengikuti pola yang sebelumnya telah dibuat. Proses pewarnaan dilakukan dengan menggunakan pewarna sintetis remazol.Â
Setelah batik selesai diwarnai, dapat dilakukan fiksasi atau mengunci warna dengan cairan water glass. Proses terakhir adalah pelorodan atau pelepasan lilin atau malam pada kain dengan cara merendam batik kedalam air panas sampai dengan kain benar-benar bersih dari lilin dan water glass.
Pelatihan membatik yang dilakukan oleh anggota pmm UMM berjalan dengan baik . Anggota PMM Universitas Muhammadiyah Malang sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan. "Saya mengharapkan dengan kami melakukan kegiatan pelatihan membatik ini semoga dapat bermanfaat dan dapat memotivasi generasi muda Indonesia tentang seni budaya" ujar Naufal anggota PMM.
Dari kegiatan membatik ini Ibu titik mengharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan membatik serta dapat mengembangkan motif kain batik khas Polowijen sehingga dapat tercipta kain batik khas Kampung Budaya Polowijen.