Mohon tunggu...
Harik Galuhputra
Harik Galuhputra Mohon Tunggu... Administrasi - tukang pecel lele

hobi nulis di blog, baca buku, dan main game

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Permukaan

23 Mei 2023   21:06 Diperbarui: 23 Mei 2023   21:10 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap tepian pantai diantara gelombang ketenangan dan badai,
Sang badai hanya hadir ketika kesiapan sudah menunggu.
Dalam detak jantung yang penuh keresahan.
kedatangan badai hanya sebuah misteri.

Alam semesta bertabur bintang, cahaya megah, planet indah, dengan diwarnai kegelapan tak berujung, siapa yang bisa menemukan kedalaman gelap, yang mungkin tidak ada cahaya, sungguh sebuah misteri.

Kekacauan kedalaman, ada derita kegelapan.
Hanya zat-zat partikel panas yang mengecewakan
Manusia menderita, rusak raga dan asa
Hidup bagaikan racun ular berbisa.

Manusia bagai misteri, sangat sulit diwarnai dan dilukis, sangat enggan disentuh hanya sedikit,
Resah dinilai dan diganggu dalam kebingungan.
 biarkan roh itu menari dengan takdir misterinya.

Saling bertukar pikiran tak mampu mencari kedalam
Pikiran lelah, tak bermakna, dan bertuan.
Hanya berdiam dalam ruang sunyi, sepi dan kosong
Hingga kesepian itu tak bertepi dalam keasaan.

Bukan karena pintar dan bodoh, sekalipun ilmu hanya angan kosong
Mata dan pikiran tak mampu mencari kedalam
Semua bersentuh atas harapan yang sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun