Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Bulan Motivasi RTC] Kejutan Tuhan untuk Kirana

23 Mei 2016   09:04 Diperbarui: 23 Mei 2016   09:13 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim-Moon Emas

Esok adalah hari ulang tahunku. Kamu tahu, aku tak pernah memimpikan pesta mewah, cukup sederhana saja, asal hari indah itu aku lewati bersama kamu, Keenan, kekasih yang telah setia menemani selama empat tahun. Hatiku semakin bahagia ketika ingat bahwa hari pernikahan kita sudah di depan mata, ya semenjak kau sematkan cincin ini di jari manisku. Semenjak kau ucapkan kata "Kirana, maukah jadi pendamping hidupku?"

Betapa bahagianya aku, kala itu aku merasa akulah wanita yang paling bahagia di muka bumi, membayangkan duduk di pelaminan bersamamu, satu-satunya lelaki yang membuatku jatuh terlalu dalam. Membayangkan tulisan indah di resepsi pernikahan kita, mengukir nama kita berdua. Keenan dan Kirana.

Dan hari ini tepat hari ulang tahunku, kamu memberikan aku sebuah kejutan, kejutan yang tak kuduga, kejutan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Pagi ini, kamu menelponku. Aku menerimanya dengan sedikit ragu, karena tak seperti biasanya kamu menelponku di saat jam sibuk kantor.

"Sayang, kamu lagi sibuk nggak? Aku butuh bantuanmu. Bisa bantu aku?" Nadamu sendu dan sedikit memelas padaku. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan permintaanmu, tanpa aku tahu maksud dan tujuanmu. Semua aku lakukan karena aku benar-benar menyayangimu Keenan, batinku.

Siang ini, tepat pukul dua. Kamu menjemputku. Tanganmu menggeggam seikat bunga warna ungu. Terselip pula satu bungkusan mungil, pun di bungkus dengan warna ungu.

Cantik! Bukankah itu warna kesukaanku sayang? Pikirku, dalam hati, malu untuk mengungkapkan secara langsung padamu. Tapi ada yang aneh, tadi suaramu lemah saat menelponku? Sementara sekarang? Wajahmu memperlihatkan senyuman, walau agak ragu. Ada apa Keenan? Ada apa denganmu?

Demi rasa cinta yang aku miliki, tanpa curiga aku menurut saja saat tanganmu membimbingku masuk ke dalam mobilmu yang sudah parkir di depan halaman rumahku. Dan tentu saja dengan iringan senyum mama yang memberi izin pada kita untuk pergi sore itu. Begitulah, tak lama kemudian, kita sudah berada di keramaian kota. Kamu menyetir mobil itu sambil sesekali melihat ke arah kaca spion, memandangiku dengan senyumanmu yang melumpuhkan sepersekian detik kerja otakku. Aku tahu itu, karenanya berapa kali aku merasa ada sesuatu yang hangat di pipiku. Aku malu diperlakukan seperti itu. Kamu berhasil membuatku salah tingkah, Keenan.

Kamu memberhentikan mobilmu di sebuah tempat. Kemudian mengambil sebuah kain untuk menutup mataku. "Ah, Keenan kejutan apa yang akan kau berikan padaku?". Kamu hanya tertawa, kemudian membimbingku ke sebuah tempat.

"Hati-hati jalannya Kirana." Katamu padaku saat kakiku melangkah ke tempat yang kau inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun