Mohon tunggu...
Puti Lona
Puti Lona Mohon Tunggu... Mandiri

Pengamat Sospol

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Apa Prestasi dan Capaian Kabupaten Solok Dipimpin Epyardi Ada?

10 November 2024   13:46 Diperbarui: 10 November 2024   13:49 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon gubernur Sumatera Barat, Epyardi Asda/Dokpri 

Keduapuluhdua, Kampung Keluarga Berkualitas Nagari Jawi-Jawi Kabupaten Solok mendapatkan penghargaan terbaik dalam Kolaborasi Wisata Budaya Tingkat Nasional dan juara 3 Tingkat Nasional 2024 kategori kabupaten pada 27 Juni 2024.

Keduapuluhtiga, Pemkab Solok menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31. Penghargaan tersebut diterima Bupati Solok, Epyardi Asda, dari Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, di Jakarta pada 28 Juni 2024. Sementara itu, penghargaan Manggala Karya Kencana untuk Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, diserahkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Sri Hastuti.

Keduapuluhempat, Kabupaten Solok menjadi juara umum pada Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Sumbar 2024 di Alahan Panjang Resort, Kabupaten Solok, 18 Juli 2024.

Keduapuluhlima, Bupati Solok, Epyardi Asda, dan Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, meraih Penghargaan Ayah dan Bunda GenRe Kategori Pengayom dari BKKBN Sumbar pada malam Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas Sumbar 2024 di Truntum Hotel Padang, 27  Juli 2024.

*Capaian*
Di samping prestasi, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi Asda memiliki sejumlah capaian yang tidak dicapai bupati sebelumnya. Di bidang kesehatan, Pemkab Solok berhasil menurunkan angka stunting secara drastis. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia, pada 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Solok tercatat 40,1 persen. Pada 2022 angka tersebut turun menjadi 24,2 persen. Pada 2023, berdasarkan aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting Kabupaten Solok tinggal 12,11 persen. Sementara itu, menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting Kabupaten Solok 25,4 persen.

Pada Oktober 2023 BKKBN menyatakan Kabupaten Solok dan Kabupaten Kendal (Jawa Tengah) sebagai contoh baik dalam menurunkan angka stunting secara drastis. Pada Juni 2024, Bupati Solok, Epyardi, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN karena Pemkab Solok dinilai berpartisipasi aktif menjalankan program pengendalian penduduk, seperti keluarga berencana, percepatan penurunan stunting, dan perencanaan keluarga.

Di bidang pariwisata, Pemkab Solok berhasil memajukan pariwisata kabupaten tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupanten Solok, pada 2022 hanya ada 44 objek wisata di daerah itu. Pada 2023 jumlahnya naik menjadi 97 objek wisata, lalu naik lagi pada 2024 menjadi 117 objek wisata.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Solok pada 2020, sebelum Epyardi jadi bupati, sebanyak 701.060 orang. Pada 2021, tahun pertama Epyardi memimpin, jumlah kunjungan wisatawan naik menjadi 820.181 orang, kemudian naik lagi pada 2022 menjadi 860.845 orang, dan pada 2023 meningkat lagi menjadi 1 juta orang lebih. Diprediksi jumlah kunjungan wisatawan Kabupaten Solok tahun 2024 meningkat drastis daripada tahun sebelumnya karena jumlah kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2024 (11-20 April) sangat banyak, yaitu 1,331 juta orang. Pada libur Lebaran 2023, jumlahnya hanya 205.636 orang.

Kemajuan pariwisata Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Epyardi, terbukti dengan meningkatnya PAD daerah tersebut dari sektor pariwisata. Berdasarkan data dari dinas terkait, PAD kabupaten itu dari sektor pariwisata pada 2020 sebanyak Rp114,575 juta. Jumlahnya naik naik 35,41 persen pada 2021, yaitu Rp155,147 juta kemudian meningkat lagi pada 2022 menjadi Rp236,937 juta (naik 52,72 persen), lalu naik lagi pada 2023 menjadi Rp324,048 juta (naik 36,77 persen). Tahun 2024 peredaran uang dari sektor pariwisata di Kabupaten Solok diprediksi naik. Pada libur Lebaran 2024 saja, menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, dari kunjungan wisatawan 1,3 juta orang, uang beredar diperkirakan mencapai Rp232 miliar.

Kenaikan pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok, PAD daerah itu pada 2020 sebanyak Rp70,57 miliar. Pada 2021, tahun pertama Epyardi menjadi bupati, PAD merangkak naik menjadi Rp75,85 miliar lalu naik lagi pada 2022 menjadi Rp86,83 miliar terus naik pada 2023 menjadi Rp91,98 miliar. Data terbaru, per 30 September, PAD pada 2024 naik menjadi Rp111,30 miliar.

Sektor terbesar penyumbang PAD Kabupaten Solok pada 2024 ialah retribusi daerah (Rp52,25 miliar), kemudian pajak daerah (Rp39,95 miliar), lalu lain-lain PAD yang sah (Rp10,68 miliar), dan hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan (Rp8,4 miliar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun