Mohon tunggu...
Puspa Aulya
Puspa Aulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PWK Universitas Jember

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Pembangunan yang Bersifat Endogenous di Indonesia

21 November 2022   16:15 Diperbarui: 21 November 2022   16:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pembangunan daerah, terdapat beberapa pendekatan-pendekatan yang digunakan. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembangunan yang bersifat endogenous. Pendekatan endogeneous merupakan pendekatan pembangunan yang muncul pada petengahan tahun 1970 di Eropa, Amerika Utara, dan di Jepang. Pendekatan ini berprinsip untuk mengumpulkan potensi-potensi yang ada dalam suatu pembangunan melalui suatu inisiatif, dan pada beberapa kasus pendekatan ini juga dikelola oleh masyarakat lokal. Pendekatan endogenous ini cenderung akan berfokus kepada kebutuhan lokal dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang ada.

Menurut Barquero (2002) pendekatan endogenous ini ditujukan untuk meningkatkan produksi baik produksi pertanian, produksi industri, maupun produksi jasa yang ada pada suatu wilayah. Selain itu, pendekatan endogenous juga digunakan untuk mengenalkan sosial dan budaya lokal yang ada pada suatu daerah.

Dalam pendekatan pembangunan endogenous ini pembangunan daerah yang ada merupakan pembangunan yang inputnya bersumber dari sumber daya lokal, sehingga aktivitas ekonomi yang ada pada daerah tersebut merupakan aktivitas ekonomi yang berbasis lokal.

Sumber daya lokal yang digunakan sebagai input dari pembangunan daerah diantaranya adalah potensi budaya lokal serta bagaimana masyarakat di dalamnya  bisa memanfaatkan potensi tersebut. Hal ini nantinya akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan pariwisata daerah yang ada agar nantinya dapat menarik minat masyarakat luar serta bisa memberikan nilai tambah bagi pendapatan daerah mereka. 

Di sisi lain, pendekatan pembangunan endogenous  juga beranggapan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor penting untuk bisa menciptakan individu yang inovatif. Hal ini ditinjau dari prinsip pendekatan ini yang meyakini kemampuan dari masyarakat lokal yang ada sebagai sumber daya manusia yang berpengetahuan dan berketerampilan.

Pendekatan endogenous memiliki beberapa karakteristik pokok yang menjadi ciri khas dari pendekatan ini. Menurut Ray (1997) karakteristik-karakteristik dari pendekatan endogenous ini adalah sebagai berikut :

  • Pendekatan ini menekankan pada konsep wilayah bukan sektoral

Pendekatan endogenous ini menekankan pada konsep potensi lokal wilayah yang ada, dan bukan pada potensi sektoralnya saja. Hal ini dilakukan agar nantinya semua sektor yang ada pada suatu wilayah bisa berkembang semua secara maksimal dan tidak hanya beberapa sektor saja. Sehingga nantinya wilayah tersebut bisa maju dengan ditunjang oleh semua sektor yang ada.

  • Pembangunan diarahkan untuk memaksimumkan manfaat bagi daerah lokal

Pembangunan daerah diarahkan melalui pemaksimalan kegiatan ekonomi berupa sumber daya lokal, sumber daya fisikal, maupun sumber daya manusia agar nantinya bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi daerah lokal tersebut.

  • Pembangunan dilakukan melalui pemusatan perhatian terhadap kebutuhan, kapasitas, dan perspektif masyarakat lokal

Pemusatan perhatian ini berarti bahwa suatu wilayah haruslah bisa melakukan pembangunan yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitasnya agar bisa melakukan pembangunan sosial ekonomi sesuai dengan ciri khas wilayah tersebut.

Di Indonesia sendiri juga digunakan konsep pendekatan pembangunan yang bersifat endogenous ini. Model pendekatan endogenous yang digunakan di Indonesia ini bertujuan untuk mencoba melihat perubahan struktural yang mungkin bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sendiri lebih difokuskan pada penguatan human capital dan penguasaan teknologi. Dalam pemfokusan human capital sendiri, perlu dilakukan penguatan kembali nilai-nilai kebangsaan, nilai kemasyarakatan, dan nilai keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.  Nilai-nilai tersebut nantinya akan bisa memberikan dampak positif terhadap nilai pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain itu, penguasaan teknologi di Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan teknologi yang ada. Penguasaan teknologi ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perekonomian Indonesia dalam menunjang  petumbuhan era digitalisasi yang ada.

Selain itu, di Indonesia juga dilakukan pendekatan pembangunan endogenous yang mengasumsikan bahwa keunggulan sumber daya lokal internal yang ada di daerah perlu dikelola oleh masyarakat setempat secara langsung melalui sebuah program yang bernama otoritas daerah atau kewenangan daerah. Dengan otoritas daerah ini diasumsikan bahwa antara sumber daya lokal dengan masyarakat yang ada tidak bisa dipisahkan karena merupakan suatu kesatuan yang utuh. Masyarakat nantinya akan berperan penuh sebagai pelaku dan otak dalam proses pemanfaatan sumber daya lokal sehingga nantinya sumber daya lokal yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal. Namun, dalam proses pemanfaatan ini harus tetap memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian dari sumber daya lokal yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun