"Beli wifi," sapaku ke sang penjual, seorang ibu. Sang ibu pun menjawab, "Yang berapa?" Ia pun menjelaskan 20 ribu dua jam, 50 ribu 5 jam.
"Satu kupon hanya untuk 1 HP ya!" lanjutnya.
Tiba saat makan malam. Terhidang udang sungai dan Indomie menambah lahap dan membayangkan pasti kami akan lelap tidur malam ini. Semua teman satu per satu mulai naik ke atas lantai 2 untuk tidur. Aku dan beberapa teman masih duduk-duduk di luar rumah. Mencoba mengobrol dengan pemilik rumah, Bapak Brudin asal Buton.
Welcome Distrik Atsj
Rasa pegal dan kantuk yang masih menyelimuti seluruh badan hilang seketika oleh suara kokok ayam dan burung berciutan. Suasana ruangan pun padam. Hmm ternyata lampu padam ya?
"Bukan padam Pak, kita sudah matikan di pagi hari jam 05.00!" Teriak ibu tuan rumah dari lantai 1.
Hari ini kita akan menuju Distrik Atsj. Ini adalah tujuan terakhir kami dari 5 distrik yang kami kunjungi.
Semua sudah sarapan dan siap berangkat.
Dalam perjalanan kali ini, laju speedboat kami cukup kencang. Di samping masih pagi dan energi masih fit. Kami berharap sampai di Atsj tidak kurang dari 2 jam. Suasana ombak pun hanya guncangan kecil saja.
Jam 10.00 WIT, pada 24 Februari 2018, kami pun sampai di Pelabuhan Astj. Umumnya suasana yang ada sih sama dengan pelabuhan di distrik-distrik lain. Tapi ada sedikit perbedaan. Di sini ramai! Begitu masuk ke distrik, sudah ada penginapan, ada pasar tradisional, penjual hasil kebun mulai dari ikan, sayur.