Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Rindu

27 November 2021   10:15 Diperbarui: 27 November 2021   10:25 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak-sajak rindu bertebaran memenuhi ruang imajinasi, seakan tak pernah habis untuk digoreskan pada lembar-lembar kosong

Ketika rindu menghampiri hati, dan bersenyawa dengan sebuah kata, maka ia pun melahirkan bermacam arti

Begitupun, saat rindu menelusup ke dalam ribuan aksara, ia pun membuat sebuah sajak memilki banyak makna

Tak pernah letih para perindu untuk menuangkannya pada sajak-sajak romansa

Mungkin suatu waktu rindu itu menjelma pada sebuah bunga, ia pun menjadi sebuah kalimat metafora yang indah

Pun sajak itu bisa saja menebarkan wewangian, tersebab rindu telah bermetamorfosis ke dalam bunga

Dan perindu tak pernah risau, ketika rindu menyambanginya

Karena ia telah menemukan bunga untuk diguratkan dalam sajaknya

Begitulah, sajak-sajak rindu tak hanya pada sebuah bunga, terkadang ia ada pada hujan, telaga, bahkan ada pada air mata

Semua menjadi inspirasi bagi perindu untuk menuangkannya dalam sajak

Ketika imajinasi dan rasa saling bertautan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun