Hari Tersembunyi dalam Momen Berbagi

Menjelang idul kurban begini setiap individu yang mampu akan menyumbangkan hartanya untuk membeli hewan kurban, entah itu kambing, sapi, maupun unta. Kemudian hewan kurban tersebut disembelih dan dagingnya dibagikan ke setiap warga di sekitar tempat berkurban. Hal ini dilakukan untuk memperingati peristiwa nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya. Bila di agama islam yang disembelih adalah Ismail, bila di agama lain ada yang menyatakan Ishak.

Terlepas dari dualisme tersebut di dalam hari idul kurban sebetulnya ada sebuah peristiwa tersembunyi yang luput dari perhatian umat muslim. Saya menyebutnya "hari tersembunyi dalam momen berbagi". 

Karena sebuah hari ini sangatlah jarang dijadikan bahan untuk berceramah. Tema ceramah agama saat idul kurban begini kurang lebih asal usul hari raya kurban, momen saat berhaji, dan puasa arafah yang dapat menghapus dosa satu tahun kemarin dan satu tahun besok.

Nama hari ini adalah hari tasyrik. Hari yang memberikan berbagai keuntungan karena kurang populer. Hari yang jatuh pada tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijah dalam bahasa arab dan Besar dalam bahasa jawa ini dapat dikatakan kalah populer dengan hari Arafah. 

Bagaimana tidak? Lha wong hari Arafah ini bisa menghapuskan dosa, pun juga ada ibadah sunah yang harus dilakukan. Kalau hari tasyrik? Paling hanya tidak boleh puasa saja. Jadi terkesan nilai ibadahnya nihil.

Kurang lebih stigma itu yang menyebabkan hari Tasyrik tidak populer. Namun dibalik tidak diperbolehkannya puasa pasti ada kelebihan lain. Tidak boleh berpuasa adalah salah satu kelebihan hari Tasyrik. 

Karena hanya ada 5 hari yang di haramkan puasa. Salah tiganya adalah hari Tasyrik dan selanjutnya adalah hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. Spesialnya justru karena umat muslim dilarang berpuasa. Karena bila dilarang berpuasa dapat dikatakan kita sangat dianjurkan untuk merayakan sebuah pesta. Dalam perayaan tersebut tuhan tidak mengizinkan kita lapar.

Keistimewaan kedua bila kita sangat keberatan dengan menyembelih hewan kurban saat hari raya kurban, kita diperbolehkan menyembelihnya saat hari tasyrik. Pahalanya juga sama dengan menyembelih saat hari raya Idul Adha. 

Bukannya terhitung telat lalu ibadahnya akan berkurang. Namun hal ini hanya kurang dipahami dan rasanya juga akan terlambat untuk menyembelih hewan kurban saat hari Tasyrik. Sampai-sampai banyak sekolah yang mengajak masuk sekolah pada hari minggu hanya untuk sholat dan bersama-sama menyembelih hewan kurban.

Kalau sholat Idul Adhanya memang wajib saat tanggal 10 Dzulhijjah, tapi untuk penyembelihan dan pembagian hewan kurbannya bisa mundur sampai hari Tasyrik. Bahkan hukumnya bukannya masih dalam perdebatan (khilafiyah) seperti hukum patungan hewan kurban di sekolah, tapi sudah fix jika bisa menyembelih hewan kurban saat hari Tasyrik. Hal ini bisa dijadikan sebuah kemudahan bagi umat muslim yang ingin mengaplikasikan.

Salah satu praktek yang biasa saya pakai dalam hal hukum berkurban di hari Tasyrik adalah membeli hewan kurban saat setelah idul kurban dan menyembelihnya saat hari Tasyrik. Ya benar, dengan cara seperti ini kita bisa menolong penjual hewan kurban yang belum laku. Pun juga kita akan mendapat harga yang lebih murah dari pada membeli sebelum Idul Kurban.