Mohon tunggu...
Pulo Siregar
Pulo Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Advokasi Nasabah

Pegiat Advokasi Nasabah melalui wadah Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah (LBMN). Pernah bekerja di Bank selama kurang lebih 15 tahun. Penulis buku BEBASKAN UTANGMU. Melayani Konsultasi/Advokasi Nasabah. WA: 081139000996 Email: lembagabantuanmediasi@gmail.com Website: www.medianasabah.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Apa Iya Pendirian Bank Mantap Melanggar Undang-undang?

3 Maret 2020   13:58 Diperbarui: 3 Maret 2020   15:00 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Rekan  yang mengatakan bahwa pendirian  Bank Mandiri Taspen atau disingkat Bank Mantap patut diduga melanggar Undang-undang.
Undang-undang yang dimaksud  adalah   Undang-undang nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sementara Pasal yang patut  diduga dilanggar yaitu pasal yang terdapat pada pasal 12 yang dalam pasal tersebut ada dicantumkan istilah   TRUST.

Dasar pertimbangan Rekan saya itu  adalah, bahwa  sesuai pasal 12 Undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang  praktek monopoli dan persaingan tidak sehat yang berbunyi:  Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

*****

Setelah ditelisik lebih dalam dan lebih dalam  lagi, akhirnya sayapun mulai  sependapat dengan rekan saya tersebut. Akan tetapi karena sama-sama merasa  bukan ahli hukum, tentu pendapat kami tersebut hanya  dapat dikategorikan merupakan pendapat orang awam, dan  oleh karenanya melalui Kompasiana ini kami  ingin mendapat pencerahan dari para ahli hukum, barangkali ada  yang berkenan memberikan pencerahannya.  Soalnya  ada kemungkinan dugaan pelanggaran ini akan dibawa rekan saya tersebut ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sehingga apabila ada masukan, bisa beliau pertimbangkan sebelum mengambil  kesimpulan akhir.

Untuk diketahui, Bank Mantap ini  merupakan  hasil bentukan dari Kerjasama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT. Taspen (Persero),  sehingga kalau mengacu kepada pasal 12 Undang-undang nomor 5 tahun 1999 tersebut, memang sepertinya  kedua Entitas tersebut  patut diduga telah  memenuhi unsur  melakukan pratek  TRUST.  Karena  kedua Entitas tersebut   membentuk Perseroan bernama PT. Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap), sementara  masing-masing Entitas  tetap mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing Perusahaan atau Perseroannya.

Bukti pembentukan Perseroannya berikut rentetan Akte perubahannya dapat dilihat di Website resmi Bank Mantap. Mengenai kepemilikan Saham kedua Entitas Perseroan tersebut adalah 51,077 % untuk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., 48,416 % untuk PT. Taspen (Persero), sisa yang 0.507 punya pemilik perorangan sebagaimana yang tertera di sini.

*****
Kembali ke Rekan saya tersebut, menurut beliau, bahwa sampai pada tingkat kerjasama ini sebenarnya tidak perlu  ada yang merasa terusik. Karena hak kedua Entitas tersebut  mereka mau melakukan apapun sesuai keinginan mereka, dipersilakan saja.  

Cuma karena ternyata,   rekan saya tersebut   merasa sudah jadi "Korban"   akhirnya  menjadi terusik, sehingga berusaha mencari cara yang bisa ditempuh untuk melakukan perlawanan. Apalagi selama ini katanya rekan saya tersebut telah berupaya semaksimal mungkin untuk  melakukan pendekatan-pendekatan supaya tidak menjadi korban, namun seolah tidak dianggap, bahkan terkesan dilecehkan.

Pertanyaannya. Karena apa  rupanya  bisa  jadi korban?
Karena ternyata setelah adanya Bank Mantap, Bank yang merupakan  "produk"  TRUST Bank Mandiri  dengan Taspen tersebut membuat bisnis rekan saya tersebut diambang kehancuran bahkan kemungkinan besar akan  terancam punah, apabila tidak ada perlawanan yang luar biasa. Karena kalau hanya perlawanan biasa-biasa saja katanya sudah tidak mempan lagi. 

Bisnis yang telah dibangunnya selama puluhan tahun, terancam punah dalam hitungan dua sampai tiga tahun kedepan karena habis dibabat oleh Bank "produk" TRUST tersebut. Kalau praktek bisnisnya sesuai etika bisnis tidak masalah, karena itu lumrah, sesuai yang terjadi selama ini, sebelum Bank produk TRUST tersebut ada.  Karena segmen bisnis ini sudah ada sejak 30 tahun yang lalu, dan selama kurun waktu tersebut semuanya berjalan normal-normal saja.

Tapi setelah munculnya Bank "produk" TRUST  yang satu itu kata rekan saya itu, hampir pemain  lama mulai bergelimpangan. Sepertinya termasuk juga  penemu segmen bisnis yang sedang dibicarakan ini.   Tak lain dan tak bukan karena  cara-cara bisnisnya yang kasar bahkan kotor.  Inginnya dia sendiri saja yang berjaya. Yang lainnya tidak perduli.  Mau terpuruk,  mau bangkrut, mau mati,  tidak ada urusan.   Sudah tidak tau malu, karena Bank ini bisa juga dicap sebagai Plagiator sebenarnya, atau paling tidak hanya sebagai follower, karena yang menemukan segmen bisnis ini bukan Bank tersebut, tapi yang lain, sejak tahun 60 an yang  lalu.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun