Mohon tunggu...
Puji Nur Indah Sari
Puji Nur Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi PJJ Komunikasi

Seorang penulis amatir yang sedang belajar, menjelajahi dunia kata dan makna. Saya percaya bahwa setiap tulisan memiliki kekuatan untuk menyampaikan cerita, menginspirasi, dan membuka ruang diskusi. Melalui Kompasiana, saya berusaha mengasah kemampuan, berbagi pemikiran, serta mengeksplorasi berbagai isu yang menarik. Menulis bagi saya bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi perjalanan untuk memahami kehidupan, membangun kesadaran, dan terus berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Tanpa Arah

1 Mei 2025   07:34 Diperbarui: 1 Mei 2025   07:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit kelam, redup membisu,  
Bayang-bayang larut, terhempas waktu.  
Langkah tertatih mencari makna,  
Namun harapan kian sirna.  

Angin berbisik tanpa suara,  
Raga berjalan, jiwa nestapa.  
Sunyi menggigit, hati menggapai,  
Rapuh terbenam, luka merantai.  

Ada tangis yang tak bersuara,  
Tersimpan dalam dada yang hampa.  
Duka menggunung, tak terucap,  
Rindu terpendam, jiwa menguap.  

Tak mampu berkata, tak mampu melawan,  
Emosi terkurung, batin terlawan.  
Di lautan sepi, diri terombang,  
Hilang arah, terbawa bayang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun