Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Upaya Gigih Pertamina Menggerakkan Jantung Perekonomian Indonesia

9 November 2020   12:43 Diperbarui: 9 November 2020   12:51 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok. Pertamina

Krisis ekonomi 1998 dan 2008 tidak ada apa-apanya dengan efek pandemi Covid-19. Satu hal yang dicatat oleh para ekonom adalah para pengusaha kecil pada waktu itu masih terus bertumbuh. 

Dulu bahkan ada tren warung tenda artis. Mereka mencoba peruntungan melalui jalan bawah, saat jalan atas mengalami kelesuan. Di kalangan bawah kondisinya memang baik-baik saja.

Covid-19 memporak-porandakan semua itu. Tidak hanya bisnis besar yang digulung, tapi juga bisnis kecil. Semua orang mendapat tekanan yang hebat. Efek yang luar biasa itu membuat banyak negara mengalami resesi.

Usaha Mikro, Kecil dan Menenagah (UMKM) yang sebelumnya kokoh melawan gempuran krisis, kali ini berjatuhan. Saat interaksi sosial distop, ketakutan menyebarnya wabah menghinggapi sebagian besar orang, otomatis UMKM tidak lagi mampu bertahan.

Atas dasar keprihatinan itulah Pertamina terus-menerus mengupayakan untuk memberikan bantuan kepada UMKM. Sudah sejak lama perusahaan pelat merah itu berjuang dengan "jalan ninjanya" untuk menolong mesin utama bangsa Indonesia itu dalam menggerakkan perekonomian negara. 

UMKM adalah jantung yang memompa arus ekonomi dari level bawah ke level selanjutnya. Jika mereka berhenti berdenyut, bisa dibayangkan kerusakan yang timbul sesudahnya.

Pertamina melalui program kemitraan telah memacu banyak UMKM mitra binaannya naik kelas. Tercatat hingga triwulan III bulan September 2020 ini, terdapat 610 mitra binaan naik kelas. Hal itu membuktikan, pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bertahan, bahkan tumbuh menggembirakan.

Kabar baiknya, jumlah itu akan terus bertambah dengan dimulainya program UMKM Academy yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 November hingga 15 Desember 2020 nanti. Program itu adalah proses pemilihan mitra binaan pertamina untuk naik ke kelas bisnis yang lebih tinggi. 

Sebelum dinyatakan layak mengikuti program UMKM Academy, terlebih dahulu akan dilakukan kurasi dan verifikasi pada para mitra binaan Pertamina itu.

Proses ini tentu saja untuk memilih mereka yang patut untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya, mereka yang masuk adalah mitra dengan masa pinjaman minimal 1 tahun dengan kolektabilitas lancar. Tim kurator akan melihat perkembangan usaha mitra dari beberapa tahun terakhir. 

Ditinjau dari stabilitas produksi dan hasil penjualan yang minimal stabil atau terus meningkat. Dengan penilaian itulah mitra layak untuk masuk ke sana.

"Jumlah UMKM mitra binaan Go Global melebihi dari target awal kami. Ini membuktikan bahwa banyak mitra binaan yang sudah siap untuk memasarkan produknya hingga mancanegara. Selanjutnya untuk memenuhi target kelas yang lain, maka beberapa UMKM di kelompok Go Global akan dimasukkan dalam kelompok Go Digital dan Go Online," jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, sebagaimana dikutip Pertamina.com, Senin, 9 November 2020.

Mitra yang mengikuti program tersebut akan mendapat beberapa keuntungan, seperti peningkatan jangkauan pasar produk mitra binaan, peningkatan pengetahuan mitra binaan melalui pemasaran secara digital. 

Selain itu, mitra akan semakin adaptif terhadap teknologi, serta adanya standarisasi produk, pelatihan pengelolaan branding dan penggunaan teknologi tepat. Keuntungan-keuntungan itu akan membuat mitra berkembang makin besar dari sebelumnya.

Ada beberapa kelompok kelas bagi mitra yang telah lolos verifikasi, yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Menurut data Pertamina, hingga Rabu 4 November 2020 sudah ada 6 dari target 75 mitra yang masuk kelas Go Modern. 

Kemudian terdapat 74 dari target 150 mitra masuk kelas Go Digital. Selanjutnya ada 39 dari target 125 MB masuk kelas Go Online dan 166 dari target 100 MB yang masuk kelas Go Global.

Upaya Pertamina itu tentu belum cukup untuk menjangkau seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Oleh sebab itu dibutuhkan uluran tangan lain. Pemerintah memang telah memberikan kucuran bantuan UMKM, hal itu tentu menjadi kabar gembira agar UMKM tidak bangkrut semuanya. 

Kalaupun mereka mati suri beberapa bulan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan, sehabis itu mereka kembali merintis jalan.

Hari ini, kabar baik itu telah terbukti. Para pelaku UMKM kembali tumbuh menjamur di banyak tempat. Pandemi Covid-19 memang belum pergi, namun gairah perekonomian sudah mulai menggeliat. 

Ketika jantung perekonomian telah normal kembali, gairah di sektor yang lain seperti industri dan pariwisata akan muncul tak lama lagi. Tapi sebelumnya, hal itu dimulai dari sini, dari UMKM yang bergairah kembali.

Puji Handoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun