Sampailah  pada suatu saat, ibuku jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Karena menggunakan kartu BPJS dengan kelas perawatan I, akhirnya beliau bisa dirawat sesuai dengan kelasnya. Saudara-saudaraku mempertanyakan, bagaimana biayanya nanti? apa tidak mahal kalau ibu dirawat dengan kelas tersebut?
Namun karena aku sudah mendaftarkan ibu ke BPJS dengan kelas tersebut, dan beliau dirawat sesuai dengan kelasnya, aku tidak mengkhawatirkan pembayarannya. Yang penting beliau bisa dirawat dengan perawatan yang terbaik.Â
Hari demi hari kami bergantian menunggu ibu di rumah sakit, namun kondisi ibu tidak kunjung sembuh. Kondisi beliau semakin parah, bahkan harus dirawat intensif dengan biaya yang tentu saja kalau kami harus membayarnya sendiri bisa dikatakan tidak mampu. Hingga akhirnya ibu menghembuskan nafas terahirnya setelah dirawat  15 hari lamanya di rumah sakit. Kami mengikhlaskan kepergian beliau.
Pertama dan terakhir ibu menggunakan kartu BPJS tersebut. Walau kami kehilangan ibu, namun ada hal yang aku syukuri. Dengan kartu BPJS tersebut, ibu bisa dirawat dengan perawatan yang menurut kami terbaik.Â
Bisa dibayangkan bagaimana halnya kalau ibu dulu tidak dimasukkan sebagai peserta BPJS, mungkin kami harus membayar belasan juta rupiah untuk membayar biaya perawatannya. Walaupun itu adalah tanggung jawab kami anak-anaknya, namun dengan kondisi perekonomian keluarga yang bisa dikatakan belum sejahtera, bisa dikatakan kami tidak mampu membayarnya.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada BPJS dan seluruh peserta BPJS yang telah tolong menolong dalam kondisi sehat dan sakit. Â Berkat program tersebut, ada keringanan biaya perawatan yang kami rasakan, bahkan hampir dikatakan semua biaya ditanggung oleh BPJS.Â
Semoga ke depannya akan semakin banyak yang merasakan manfaat BPJS dan  semakin baik pelayanannya. Â