Mohon tunggu...
Pujia Khoirunisa
Pujia Khoirunisa Mohon Tunggu... Penulis - Newbie Blogger - Law Student âš–

hiduplah seperti Larry!1!1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Ilmu Parenting!

25 Juli 2021   16:16 Diperbarui: 26 Juli 2021   09:46 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluet Keluarga (WordPress.com)

Hi, fellas!

Beberapa waktu lalu, artis cantik Maudy Ayunda berhasil lulus dari salah satu Top 3 Universities in the World yakni Stanford University dengan dua gelar master sekaligus. Sebelumnya, Maudy Ayunda telah menyelesaikan program sarjananya selama 3,5 tahun di Oxford University yang juga masuk kedalam barisan Universitas Terbaik Dunia.

Potret Wisuda Maudy Ayunda bersama Orang Tua di Stanford University (Sumber; Instagram Maudy Ayunda)
Potret Wisuda Maudy Ayunda bersama Orang Tua di Stanford University (Sumber; Instagram Maudy Ayunda)

Maudy Ayunda kerap kali disebut sebagai representasi dari Kartini masa kini, pasalnya Maudy memiliki semangat belajar yang luar biasa, memiliki segudang prestasi baik di bidang akademik maupun di bidang entertainment dan jauh dari kontroversi serta sensasi. Sosok seperti Maudy inilah yang layak untuk dijadikan panutan oleh generasi muda.

By the way, apa sih yang terlintas dipikiran kalian pertama kali ketika melihat kesuksesan Maudy Ayunda?

Yap, pola asuh. Dibalik anak yang sukes, ada orang tua yang hebat.

Maudy sendiri mengakui dalam sebuah interview bahwa sosok yang membentuk kepribadiannya kini ialah orang tua, khususnya ibu. Saat masih kanak-kanak, Maudy dikenal sebagai anak yang pemalu, tetapi berkat orang tuanya, kini Maudy tumbuh menjadi sosok yang percaya diri dan berani untuk tampil di hadapan jutaan orang.

Sejak kecil, Maudy sudah diperkenalkan dan disuguhi buku oleh orang tuanya sehingga kini membaca menjadi sebuah kebiasaan baginya. Maudy kecil juga bukan sosok yang manja, Maudy dididik untuk bisa melakukan apapun sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Selain itu, Maudy sedari kecil sudah diberikan kebebasan memilih juga berpendapat oleh orang tuanya yang membuatnya kini begitu kritis.

Terlepas dari segala privilege yang dimiliki Maudy. Tak dapat dipungkiri, pola asuh menjadi satu hal yang begitu penting, bukan hanya menggiring pada kesuksesan tetapi juga menggiring pada growth mindset dan perilaku yang baik bagi anak. Maka dari itu, setiap pasangan yang berniat menikah dan memiliki anak harus mempersiapkan diri secara matang agar hak-hak anak dapat terpenuhi.

Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah yang diberikan Allah SWT kepada orang tua. Tentu, sebagai orang tua tidak boleh menyia-nyiakan hal tersebut dan berkewajban menjaga amanah dengan sebaik mungkin. Maka, teruntuk para calon orang tua khususnya orang tua muda perlu membekali diri dengan ilmu parenting yang baik agar melahirkan generasi emas.

Parenting merupakan ilmu tentang mengasuh, mendidik dan membimbing anak dengan baik dan benar. Hal ini diperlukan, karena mengingat peran orang tua sebagai madrasatul ‘ula atau sekolah pertama bagi anaknya yang dapat mempengaruhi pandangan anak hingga dewasa. Sayangnya, tidak ada parenting-style yang absolutely benar dan cocok untuk semua anak, it all depends on the character of the child.

Ada 4 parenting-style yang perlu diketahui para calon orang tua, diantaranya ialah:

  • Gaya pengasuhan otoriter
  • Gaya pengasuhan permisif
  • Gaya pengasuhan acuh
  • Gaya pengasuhan otoritatif

Keempat parenting-style ini mengambil pendekatan yang berbeda untuk membesarkan anak-anak. Para peneliti mengemukakan bahwa gaya pengasuhan otoritatif adalah gaya pengasuhan terbaik dimana orang tua yang otoritatif memberikan aturan serta alasan yang jelas dibalik peraturan tersbut, selain itu mereka menggunakan konsekuensi atas ketidakpatuhan dengan mempertimbangkan pendapat anak-anak mereka.

Kemudian, orang tua yang otoritatif menggunakan strategi positif seperti sistem pujian dan penghargaan. Hal ini penting karena mampu meningkatkan kemampuan menghargai dan mencintai diri sendiri (self-esteem) bagi anak yang akan secara alami membantu mengembangkan kepercayaan diri tinggi sehingga anak mau berusaha, tidak mudah menyerah dan tidak menarik diri secara sosial. Sehingga, anak-anak yang dibesarkan secara disiplin otoritatif cenderung bahagia dan sukses.

Terkadang, beberapa orang tua tidak cocok dengan satu gaya pengasuhan saja. Jadi, akan ada suatu saat dimana orang tua cenderung permisif dan di saat yang lain orang tua cenderung otoritatif. Hal ini normal, karena situations and conditions can change at any time. And also, the most important thing yang perlu dimiliki ialah dedikasi dan komitmen untuk menjadi orang tua terbaik as much as possible.

Teruntuk generasi muda, let’s increase your knowledge and experience! Secara tidak langsung, hal ini mempengaruhi pola pikir saat sudah menikah dan memiliki anak nanti. Pengetahuan dan pengalaman memberikan kesiapan mental tinggi bagi para calon orang tua, sehingga kelak anak bisa mendapatkan kehidupan yang layak dan bisa memberikan manfaat bagi sekitarnya.

And again, smart parents raise smart childrens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun