Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Body Positivity, No More Insecure dengan Tubuh Sendiri

12 November 2020   07:12 Diperbarui: 13 November 2020   22:30 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto oleh Min An dari Pexels

"Puj, kamu kok kurus banget sih,"

Kata-kata tadi sering banget diungkapkan teman-temanku kepadaku. Tapi ya emang benar sih, kalau aku memang kurus. Berat badanku, tidak pernah tembus 40 kilogram, paling mentok di angka 39 kilogram. 

Aku kurus bukan karena aku kurang makan, sebab ya makanku juga banyak dan lumayan teratur. Cuma ya aku sadari, sepertinya memang dari genetis, sebab Bapak, Ibu, dan Mas-ku juga kurus. 

Kalau dibilang nih, Makan banyak, ngemil banyak, gendut enggak, ya itu aku. Kadang aku heran sendiri dengan aku yang enggak gemuk-gemuk walaupun sudah makan banyak. 

Sebenarnya aku ingin memiliki tubuh yang lebih berisi, tapi aku tidak ingin dengan cara yang instan seperti minum obat dan sekawanannya. Namun, karena memang saking seringnya kalimat itu aku dengar, sempat beberapa kali aku kurang bersyukur dengan apa adanya tubuhku. 

Kurang ini lah, kurang itu, dan masih banyak. Sempat beberapa kali insecure karena merasa tak sama, walaupun sekarang aku sudah berhasil berdamai dengan itu semua. 

Aku kira, hal ini tak hanya terjadi padaku saja, tapi juga banyak orang atau perempuan lainnya. Iya, hal yang akan coba aku bahas kali ini adalah sedikit serupa dengan cerita yang aku paparkan baru saja.

Pernah enggak sih kamu ngaca, terus kamu merasa tidak puas dengan tubuh kamu sendiri? Merasa tubuh kamu tidak seideal teman-teman kamu? Kadang mikir hidung tak semancung sepupu-sepupu, rambut kurang lurus, kayaknya selalu ada aja yang kurang dari tubuh dan penampilan kita walaupun sebenarnya kita sudah berusaha sekuat tenaga buat mengubah tubuh kita menjadi seperti apa yang kita mau. 

Gimana? Pernah engga? Kalau jawabannya pernah, lalu kenapa sih kamu dan banyak orang di luar sana bisa kepikiran dan punya pandangan negatif sama tubuh sendiri?

Terus gimana sih caranya buat merubah persepsi negatif kita terhadap tubuh kita? Kalau penasaran, aku sarankan kamu untuk membaca tulisan ini hingga habis.

Nah sebelumnya, kamu sudah tahu belum, term apa yang biasanya dipakai untuk melabeli kondisi seperti ini? Kalau belum, aku akan mengenalkan kamu dengan sebuah term yang bernama "Body Dissatisfaction" 

Body Dissatisfaction ini kondisi atau keadaan dimana orang memiliki pandangan negatif terhadap citra tubuh mereka sendiri. Dan hal ini bisa bahaya, terhadap fisik maupun psikis kamu. 

Nih, bahayanya meliputi,

Ketika seseorang mendefinisikan harga diri mereka sendiri berdasarkan citra tubuh negatif mereka, maka bisa muncul tuh sejumlah masalah kesehatan mental. Termasuk salah satunya adalah gangguan makan, dimana gangguan ini tuh bisa mengganggu bahkan membahayakan fisik kita. 

Contoh gangguan makan yang paling sering terjadi atau barangkali kamu sudah pernah dengar yaitu 

"Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa" buat kamu yang belum tau, Anorexia Nervosa adalah gangguan makan dimana membuat penderitanya membuat dirinya merasa tetap lapar. 

Penderita Anorexia Nervosa akan berpuasa atau makan dengan porsi yang sedikit sekali, bahkan terhitung sangat sedikit untuk menghindari bertambahnya berat badan. 

Namun yang harus digaris bawahi adalah, puasa itu tidak sama dengan anorexia. Penderita Anorexia akan makan sedikit mungkin walaupun sudah tidak makan dalam waktu lama. Dia juga tidak menentukan kapan waktu dia untuk makan dan kapan dia enggak makan. 

Malah bisa aja dia terus puasa atau engga makan seharian penuh. Beda dengan orang puasa yang ada waktu jelasnya kapan boleh makan dan kapan tidak boleh makan. Dan pada waktu dia boleh makan, ya makan aja gitu kan.

Selain itu, Anorexia juga perlu didiagnosis oleh Psikolog dengan ketentuan dia membatasi asupan makan secara berlebihan, berat bada sangat rendah, berat badan jauh dibawah orang normal, ketakutan yang intens akan naiknya berat badan dan dia juga punya gangguan body image. 

Nah kalau tadi Anorexia Nervosa adalah dengan makan sesedikit mungkin, Bulimia Nervosa itu kebalikannya. Penderita Bulimia Nervosa justru makan sebanyak-banyaknya secara berlebihan. 

Tapi, nantinya makanan yang sudah dimakan tersebut, bakal dimuntahin lagi. Itulah mengapa, penderita Bulimia berat badannya itu enggak super low, seperti penderita Anorexia Nervosa. Bahkan, ada beberapa diantaranya yang masuk di kategori overweight. Gimana? Seram ga sih? 

Dan yang lebih seramnya lagi, dua gangguan makan ini sama-sama membahayakan tubuhm seperti menurunnya sistem imun karena kurang gizi, penyakit lambung, penyakit jantung koroner, kerusakan hati, dan yang terburuknya adalah kematian. Terus, kedua gangguan ini lebih sering kejadian sama perempuan. 

Tepatnya, 90 persen gangguan makan terjadi pada perempuan dan prevalensi pada perempuan terjadi sekitar 1 hingga 2 persen dari populasi manusia di dunia. Bukan cuma itu aja, ternyata perempuan-perempuan juga yang lebih sering mengalami body dissatisfaction.

Menurut studi yang dilakukan oleh Beck, tubuh wanita sering dianggap sebagai objek untuk dinilai dan dievaluasi oleh orang lain, terutama oleh laki-laki. 

Karena itu, perempuan belajar kalau harga diri mereka itu terletak pada penampilan mereka doang. Tapi jangan salah, kamu yang laki-laki bukan berarti aman dengan tidak akan mengalami body dissatisfaction dan bahayanya. 

Dalam penelitiannya, Bergeon dan Tylka membuktikan kalau pria juga bisa mengalami body dissatisfaction. Mereka berpikir kalau tubuh mereka itu tidak memenuhi standar ideal masyarakat yaitu  tinggi dan berotot.

Pada laki-laki, gangguan yang menyerang dikenal sebagai Muscle Dysmorphic Disorder. 

Muscle Dysmorphic yang lebih dikenal dengan MD ini adalah gangguan body image pada pria dimana pria terus-terus berpikir kalau tubuh mereka tidak cukup ramping dan berotot. 

Nah, terkait bahasan sebelumnya mengenai body dissatisfaction, aku ingin mengatakan bahwa penting banget untuk kita memiliki positive body image atau yang lebih sering disebut sebagai body positivity.

Kebalikan dari Body Dissatisfaction, orang yang memiliki Body Positivity  lebih menghargai keindahan dan keunikan tubuh mereka. Mereka fokus pada hal-hal baik yang ada pada tubuh mereka dan mereka meminimalkan fokus pada ketidaksempurnaan. Lantas, bagaimana caranya agar memiliki Body Positivity? 

Aku ada beberapa saran yang aku rangkum dalam artikel yang ditulis oleh National Eating Disorder Association. Kamu juga bisa mengunjungi websitenya di nationaleatingdisorders.org kalau penasaran dengan hal-hal lain seputar eating disorders, membaca artikel dan tips-tips seputar body positivity atau ikut membantu mereka menyembuhkan orang-orang yang terkena eating disorders dengan cara donasi. Semoga saja, saran-saran yang aku bagikan ini bisa membantu kamu untuk meningkatkan positive body image kamu.

Pertama, hargai semua yang bisa dan dilakukan oleh tubuh kamu. Selalu ingat kalau setiap hari tubuh kamu sudah membawa kamu selangkah lebih maju ke mimpi kamu. Bayangin aja, kalau bukan karena tubuh kamu, kamu enggak mungkin bisa berjalan ke sekolah, kampus, belajar, atau berangkat ke kantor buat kerja.

Kedua, buat daftar sepuluh hal yang paling kamu sukai dari diri kamu sendiri khususnya tubuh kamu. Nah, kalau udah, jangan lupa untuk sering-sering membaca daftarnya ya, supaya kamu selalu ingat untuk bersyukur akan tubuh kamu. 

Nantinya, kalau kamu menemuin hal-hal yang kamu suka atau syukuri dari tubuh kamu, kamu bisa tambahkan lagi daftarnya. Terus, saat kamu melihat diri kamu di cermin atau di dalam pikiran kamu, selalu ingat buat tidak fokus terhadap bagian tubuh tertentu. Misalnya, rambut kamu doang, hidung kamu doang, atau bagian yang membuat kamu selalu merasa kurang atau tidak sempurna.

Coba deh lihat diri kamu sendiri sebagai suatu individu yang utuh. Dan coba lihat diri kamu sebagaimana kamu ingin orang lain melihat kamu. Kamu juga bisa menggunakan pakaian yang nyaman dimana bisa membuat kamu merasa nyaman dan bangga terhadap tubuh kamu. 

Dan yang tidak kalah penting, selalu kelilingi diri kamu dengan orang-orang yang positif yang mendukung kamu dan enggak segan untuk memuji diri kamu dimana mereka juga sadar akan pentingnya menerima dan mencintai diri sendiri. 

Serta, kurang-kurangin nih membanding-bandingkan diri kamu dengan orang-orang di sekeliling kamu. Kamu harus mengingat bahwa setiap orang itu memiliki keunikan mereka masing-masing termasuk kamu.

Terakhir, do something good for yourself. Lakukan sesuatu yang membuat tubuh kamu tahu kalau kamu menghargai dia. Misalnya, mandi busa pakai bath bomb, meluangkan waktu buat tidur siang, mencari tempat yang tenang diluar untuk liburan, dan yang lainnya.

Gimana? Udah siap belum menjalani tips diatas? Sebelum aku menutup dan mengakhiri tulisan ini, aku ingin mengingatkan kamu kalau mempunyai positive body image itu penting. Tapi jangan sampai kamu itu malah menjadi lupa bahwa secara medis tubuh ideal yang sesuai dengan perhitungan body mass index atau indeks massa tubuh itu juga enggak kalah penting. 

Terlalu gemuk atau terlalu kurus juga bahaya bagi kondisi fisik kamu. Yang perlu kamu tekankan adalah coba atur pola makan, pola hidup sehat, dan coba berolahraga. Mulai hidup sehat sebagai bentuk cinta kamu terhadap tubuh kamu bukan sebagai upaya untuk memenuhi standar kecantikan atau kegantengan yang dibuat oleh masyarakat.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun