Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sisi Lain "Dunia dalam Satu Meja"

1 November 2021   05:29 Diperbarui: 2 November 2021   09:15 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delegasi Angkatan Laut negara partisipan dalam Final Planning Conference 3rd MNEK, Maret 2018 Mataram NTB, foto dokpri.

Peran diplomasi Angkatan Laut tersebut diharapkan memberi kontribusi bagi perdamaian dan keamanan serta pereda ketegangan kawasan.

Tentu saja misi diplomasi yang dilaksanakan TNI AL adalah sesuai dengan kebijakan politik luar negeri. Maka forum MNEK dan kegiatan sejenis bukanlah satu-satunya media untuk mendorong terwujudnya konsensus antara Indonesia dan negara sahabat. Forum negara-negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) pun dimanfaatkan, karena IORA didirikan berdasar pilar ekonomi, keamanan dan keselamatan maritim serta pendidikan dan kebudayaaan. (kemlu.go.id, 8/4/2019).

Menyusun agenda di meja lain

Buku Putih Pertahanan Indonesia pada tahun 2015 menyebutkan bahwa terdapat peluang dan tantangan yang sangat kompleks dalam persektif keamanan tradisional serta faktor resiko yang dapat menimbulkan konflik antarnegara.

Apa yang disebut sebagai perkembangan yang perlu dicermati ternyata kemudian benar-benar muncul sebagai persoalan. Kebijakan ekonomi dan militer Tiongkok, kebijakan strategis AS di kawasan dan sengketa di Laut China Selatan kekinian merupakan fakta yang telah menjadi prakiraan dalam BPPI.

Pasca MNEK 2018 kita berharap telah terbangun kepercayaan antar-negara dan antar-angkatan laut peserta latihan dalam menghadapi berbagai masalah keamanan maritim di kawasan regional.

Namun, ibarat mata uang dengan dua sisi, Confidence Building Measure antar angkatan laut dunia mungkin telah terbentuk pada saat krisis, namun di sisi lain ada agenda berbeda di antara negara mitra. Kelompok yang berbeda agenda pun "dalam satu meja" yang lain membuat kesepakatan baru.

Perkembangan lingkungan strategis menunjukkan bahwa kebijakan One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok semakin agresif, bahkan 18 negara Arab telah bergabung (www.bin.go.id, 7/8/2019).

Selain agresif melalui BRI, Tiongkok juga semakin menunjukkan eksistensinya di Laut China Selatan (LCS) terkait posisi strategis jalur pelayaran dan komunikasi internasional serta potensi sumber daya alam untuk dieksplorasi. Menurut BPPI, sengketa di LCS mempengaruhi stabilitas keamanan Asia Pasifik dan berpotensi menjadi konflik bersenjata.

Di pihak lain, AS berkomitmen terhadap Indo-Pasifik yang bebas terbuka dengan keamanan dan kesejahteraan untuk semua negara. Wapres AS Kamala Harris dalam kunjungannya ke Singapura pada Agustus 2021 jelas menyatakan bahwa AS memiliki kepentingan dan komitmen yang berlanjut di wilayah ini.

Komitmen tersebut dapat dipastikan berupa upaya bersama-sama menekan dominasi Tiongkok. Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai negara adidaya bersaing menawarkan gagasan dan pengaruh keterlibatannya di kawasan Indo-Pasifik.

Jadi di tengah konsep dan tantangan mewujudkan pembangunan, kesejahteraan dan keamanan yang diidamkan negara-negara kawasan Asia Pasifik, terkandung ancaman karena pada akhirnya tampil kekuatan militer. Pada perspektif inilah, ketidakpastian situasi kawasan memunculkan aliansi AUKUS yang dibentuk AS, Inggris dan Australia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun