Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Ketika Banjir, Gempa, dan Problem Vaksinasi Terjadi di Satu Lokasi

22 Februari 2021   03:25 Diperbarui: 10 April 2021   16:45 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan kawasan Paruganae yang menjadi lokasi Rumkitlap TNI di Bima | Dokumen Pribadi

Hal tersebut dilaporkan pada rapat kluster kesehatan tanggal 30 Desember 2016. Forum rapat memutuskan akan dilaksanakan imunisasi campak, dengan alasan temuan 1 kasus di wilayah bencana cukup untuk menjadi dasar bahwa di wilayah tersebut telah terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kendala logistik vaksin akibat rusaknya material kesehatan karena gudang Dinkes Bima terendam banjir akan diatasi dengan pasokan dari Dinkesprov NTB dan Kabupaten Dompu.

Situasi pengungsian yang padat meningkatkan risiko penularan campak karena penyakit ini tergolong sebagai airborne disease. Kematian pada penyakit campak lebih banyak karena komplikasi infeksi sekunder berupa pneumonia (radang paru). Maka imunisasi terhadap balita di kota Bima menjadi solusi untuk mencegah memburuknya derajat kesehatan anak-anak.

Adanya KLB campak, membuktikan betapa pentingnya pembentukan kekebalan imunitas dan evaluasi apakah cakupan imunisasi campak di kota Bima benar-benar telah mencapai target cakupan populasi yang diharapkan dapat memberikan daya herd immunity.

Lumpur dan timbunan sampah akibat banjir bandang adalah sumber berbagai penyakit, kini ditambah ancaman terjadinya KLB campak, maka harus dilakukan langkah pencegahan agar bencana alam tidak diikuti dengan bencana wabah penyakit.

Menurut Kadinkes Kota Bima, selama ini terdapat wilayah dengan capaian cakupan imunisasi relatif rendah akibat resistensi terkait keyakinan agama. Terhadap wilayah dengan karakteristik masyarakat demikian, Kadinkes Kota Bima berharap Satgaskes TNI membantu petugas kesehatan wilayah melakukan imunisasi campak terhadap anak-anak di wilayah tersebut.

Komandan Rumkitlap TNI Letkol Laut dr. Aminuddin Harahap, Sp.A bersama para relawan kesehatan melakukan komunikasi aktif dengan tokoh masyarakat untuk meyakinkan pentingnya imunisasi campak saat terjadi KLB di tengah proses penanggulangan dampak banjir. Salah satu hal yang disampaikan mengapa imunisasi perlu dilakukan adalah karena mengutamakan kepentingan umum. 

Pelayanan kesehatan publik telah dipulihkan, sampah dan lumpur sumber penyakit di seluruh kota sedang dibersihkan, namun munculnya ancaman meluasnya penularan campak yang mengancam jiwa anak-anak, tentu harus dicegah. Akhirnya warga terbuka menerima imunisasi campak bagi anak-anaknya.

Di lapangan Satgaskes TNI bersama para relawan membantu Dinkes Kota Bima melakukan fogging untuk mencegah penyakit DHF, desinfeksi sumur-sumur warga dengan kaporit, serta pemasangan jebakan tikus untuk penelitian risiko penyakit leptospirosis. Karya bakti Satgaskes lainnya adalah pembersihan tempat ibadah selain masjid agung Kota Bima juga masjid dan mushola di berbagai pemukiman.

Sinergi seluruh jajaran kesehatan, kehadiran satgas Zipur 10/2 Kostrad membersihkan lumpur dan sampah serta keikhlasan para relawan yang datang dari berbagai daerah, dimaksudkan untuk segera membebaskan warga Bima dari dampak banjir dan ancaman penyakit. 

Bencana di tengah pandemi Covid 19
Dalam waktu 4 bulan terakhir berturut-turut terjadi berbagai jenis bencana yang membuktikan Indonesia memang plaza bencana. Seluruh bentuk bencana sejak awal tahun 2020 sampai sekarang memiliki karakteristik yang sama dalam penanganan korban terkait pandemi Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun