Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bung Karno Sakit, Prognosis oleh Tim Dokter RRC dan Tim Dokter Kepresidenan RI Berbeda

1 Oktober 2020   13:21 Diperbarui: 2 Oktober 2020   02:55 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pahlawan revolusi, sumber: bangka.tribunnews.com, 30/9/2019

Pisau bedah untuk melakukan tindakan operasi sesar pun sudah diasah lama untuk mempersiapkan ketajamannya, mereka adalah kelompok perwira berhaluan kiri yang sudah dibina PKI sebagai perwira progresif revolusioner, dintaranya adalah Brigjen TNI Supardjo, Kolonel Inf. Latif dan Letkol Inf Untung.

Lalu siapa dokter  yang bertindak sebagai operator Sectio Caesaria, narasi sejarah resmi tentu saja PKI, sedang Victor Miroslav menambah peran RRC yang terlibat konspirasi. Ada pula pendapat tentang kudeta merangkak, baik yang dilakukan Soeharto maupun oleh MPRS. Arsip departemen luar negeri  AS yang telah terbuka untuk diakses publik memberi bukti peran AS pada proses jatuhnya Soekarno karena AS tidak ingin Indonesia dikuasai komunis selain faktor penguasaan sumber daya alam.

Berbagai hal tersebut telah menjadi kajian yang diterbitkan dalam berbagai buku di dalam maupun di luar negeri. Selain buku Victor Miroslav yang terbit pada tahun 2004, dari Cornell University terbit naskah Cornell Papper pada tahun 1971, sedang riset John Roosa melahirkan buku berjudul "Dalih Pembunuhan Massal" pada tahun 2008. Adalah realita bahwa gelombang reformasi telah menyebabkan hadirnya narasi baru Gerakan 30 September/PKI.

Maka kehadiran berbagai sumber sejarah menimbulkan multiinterpretasi, sehingga sejarah sebagai satu-satunya narasi produk pemenang pada pergantian rezim tak bisa dipertahankan lagi. Berbagai kajian tentang dalang Gestapu 1965, atau sesuai istilah yang dipergunakan Anwar Sanusi,  dapat dikatakan dokter operator ibu pertiwi yang yang sedang hamil tua adalah multiaktor. Siapapun dokternya, bagi penulis pisau bedahnya sesuai fakta yang dipergunakan tetap sama yaitu personel ABRI berhaluan kiri kelompok progresif revolusioner binaan PKI bersama beberapa anggota Biro Khusus CC PKI. Sehingga secara formal dalam mata pelajaran sejarah istilah yang dipergunakan tetap G30S/PKI.

Siapapun dokter pelaksananya, sejarah mencatat operasi sesar ibu pertiwi yang sedang hamil tua tersebut menimbulkan komplikasi perdarahan. Ada yang menyebutkan bahwa dampak peristiwa G30S/PKI adalah terjadinya pembunuhan massal dengan korban hampir 500.000 orang.

Sesuai mandat supersemar, Soeharto telah membubarkan PKI, namun bukan hanya itu, masyarakat yang telah menderita akibat perlakuan PKI seakan mempunyai legitimasi untuk menghabisi mereka yang prokomunis. Hal ini juga menjadi catatan sejarah bahwa luka bekas operasi sesar ibu pertiwi, meninggalkan jejas  jaringan parut dan menimbulkan nyeri yang tidak mudah hilang begitu saja.
 
Sidoarjo, 30 September 2020.
Sumber :

1. Said, Salim. Gestapu 65, PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto.Penerbit Mizan, Bandung, 2019..
2. Ramadahan dan Dwipayana. Soeharto, pikiran, ucapan, dan tindakan saya.. PT Citra Kharisma, Bunda, Jakarta 1989.
3. Fic, MV.  Kudeta 1 Oktober 1965, Sebuah Studi tentang Konspirasi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. 2005.
4. Katoppo A (koord). Menyingkap Kabut Halim 1965. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1999.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun