Mohon tunggu...
Petrus Teguh
Petrus Teguh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Afi, Plagiarisme dan Toleransi Agama

1 Juni 2017   13:18 Diperbarui: 1 Juni 2017   19:35 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terlepas dari bahasan plagiarisme, saya sangat terinspirasi dari sosok Afi karena selain menuai beragam respon negatif, bahkan ada ancaman-ancaman akan dibunuh, dia tetap mempertahankan argumennya dan mengatakan ‘saya tidak takut’.

Dari komentar-komentar negatif yang saya lihat terkait tulisannya, saya menyimpulkan bahwa kebanyakan orang-orang yang memberi komentar negatif merupakan orang-orang Etnosentrisme (dalam lingkup agama). Orang cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing dan tidak taat agama, dan memandang serta mengukur agama asing dengan agamanya sendiri. Tapi sekali lagi, ini hanya berdasarkan asumsi saya pribadi.

Saya tidak tahu apakah Afi merupakan orang yang taat beragama atau tidak, tapi itu juga bukan topik bahasan dari tulisan ini. Yang saya lihat adalah, Afi memiliki pemahaman bahwa kaum minoritas, kaum yang berbeda dari mayoritas punya kebenarannya tersendiri dan ia menghormati (toleransi) serta memiliki empati untuk itu. Toleransi akan berbuah kedamaian, sedangkan etnosentrisme (dalam lingkup agama) akan berbuah perpecahan, apalagi kita tinggal dinegara multikultural.

Agama memang suatu hal yang sangat krusial, yang memberi identitas bagi tiap-tiap pemeluknya, namun itu harusnya membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih positif. Seharusnya orang yang beragama tidak menjadi orang yang suka menghakimi satu sama lain, membully, dan menghina orang yang berbeda. Belum tentu orang yang menghakimi atau menghina memiliki kehidupan yang lebih baik dan terpuji daripada orang yang dihakimi atau dihina. Membahas agama memang hanya bisa dilakukan pada orang-orang yang agamanya sama. Tapi bisa juga dengan orang-orang yang agamanya berbeda namun memiliki tingkat toleransi yang tinggi, sayangnya jumlah orang-orang seperti itu tidak banyak.

Untuk Afi, tetap semangat dalam menghadapi komentar-komentar pedas. Sama seperti pesan yang disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang mendorong Afi untuk terus menulis dan memberi inspirasi, saya juga mendukung Afi untuk terus membuat tulisan-tulisan positif lainnya.

Sukses Afi !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun