Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

POWR - Tak Ada Gading yang Tak Retak

9 April 2022   07:26 Diperbarui: 9 April 2022   07:29 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bibitbunga.com/

Membaca laporan keuangan emiten POWR tahun 2021 sesungguhnya sangat membosankan, apalagi kalau diminta membuat postinganya, hal ini karena posisi/ kinerja keuangan emiten saat ini;

1.  Laba dan penjualan relative stabil, meskipun kondisi pandemic dan terjadi kenaikan harga bahan bakar yang signifikan.

2. Semenjak perusahaan berdiri, laba yang masih ditahan oleh para "pelanggan-bersih" = piutang usaha -- uang muka pelanggan = 56,5 juta -- 45,3 juta = USD 11,2 juta. Dan laba yang masih tertahan dalam bentuk persediaan hanya sebesar USD 47,1 juta. Total keduanya = 11,2 juta + 47,1 juta = USD 58,3 juta. Jika dibandingkan dengan saldo retained earning per 31 Des 2021 sebesar USD 286,9 juta, maka jumlah laba yang belum terealisasi (tertahan oleh pelanggan dan persediaan) jumlah masih lebih kecil dari pada total laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang sahamnya.  

3. Perusahaan dalam fase slow down. Itu sebabnya belanja investasi asset tetap (CAPEX), jumlahnya lebih kecil daripada nilai penyusutan asset tetap. Artinya capex yang dibayar hanya sekedar untuk aktifitas "maintenance", memastikan bahwa asset tetap saat ini dapat beroperasi secara normal mencetak uang/ laba Capex saat ini bukan untuk aktifitas ekspansi.  

4. Cash profit masih jalan beriringan dengan surplus CFO, dimana jumlah cash profit masih relatif sebanding dengan surplus CFO-nya. Yang berarti apa yang menjadi hak perusahaan (cash profit) berhasil diwujudkan dalam bentuk surplus CFO. Dengan demikian laba perusahaan adalah laba yang real bukan kaleng-kaleng.  

Adapun cash profit tahun 2021 jumlahnya kira-kira sebesar:
Cash profit = Laba bersih + penyusutan + Amortisasi + provisi (penyisihan)
Cash profit = 90,4 juta + 55,8 juta + 1,3 juta + 1 juta = USD 148 juta.
Jika cash profit dibandingkan dengan surplus CFO sebesar USD 139,3 juta, maka dapat dibaca bahwa terdapat laba perusahaan tahun berjalan yang masih tertahan pada "asset modal kerja-bersih", kira-kira sebesar USD 9,2 juta.  

Penyebab utama "asset modal kerja bersih" pada tahun 2021 bertambah sebesar USD 9,2 juta adalah, karena perusahaan harus merealisasikan cadangan kompensasi (pesangon), yang menyebabkan jumlah saldo "Estimasi liabilitas imbalan kerja" turun sebesar = 28 juta -- 17,7 juta = USD 10,2 juta. Adapun atas pembayaran pesangon pada tahun 2021, bebannya telah dicatat pada periode sebelum tahun 2021, tetapi realisasi-nya atau pembayaran kas-nya terjadi pada tahun 2021.  

5. Saldo Utang wessel sebesar USD 546,2 juta, yang akan jatuh tempo pada tahun 2026, sangat mungkin terbayar, tanpa perusahaan harus kembali menerbitkan surat utang wessel alias gali-lubang-tutup-lubang. Sebab posisi saldo kas dan investasi pada surat berharga jumlahnya mencapai = USD 390 juta, dan cash profit tahun-tahun mendatang akan menambah saldo kas dan investasi, sehingga cukup untuk melunasi utang wessel.  

6. Sayangnya "tidak ada gading yang tak retak", meskipun POWR telah terlihat stabil dan membuat rasa aman dan nyaman, masih juga ada keretakannya. Yaitu perusahaan juga harus mencadangkan kerugian, kalau, claim tax refund yang masih dalam proses peradilan pajak dikalahkan oleh pengadilan pajak. Jumlahnya sebesar USD 40,3 juta. Suatu jumlah yang cukup material.  

Namun demikian jika nantinya perusahaan mengalami kekalahan pada pengadilan pajak, maka tidak ada uang yang harus dibayar, sebab perusahaan telah membayar lunas tagihan pajak berdasarkan perhitungan hasil audit oleh kantor pajak. Jika kalah, maka perusahaan harus menghapus-bukukan asset tax refund sebesar USD 40,3 juta menjadi beban pada periode laporan keuangan dimana keputusan pengadilan telah memiliki kekuatan hukum tetap.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun