* hilangnya rasa senang,
* dan tidak adanya "perasaan positif" dalam aktivitas sehari-hari.
Penelitian neuroimaging memperlihatkan bahwa kondisi ini berkaitan dengan disfungsi sistem reward di otak, khususnya di area seperti nucleus accumbens dan prefrontal cortex.
Sistem reward otak inilah yang biasanya membuat kita bersemangat saat menonton film kesukaan, menikmati makanan lezat, atau tersenyum ketika bertemu orang tersayang. Ketika sistem ini tidak berfungsi optimal, hidup terasa datar, hampa, dan penuh beban.
Mekanisme Bersama dan Target Terapi
Jika nyeri, depresi, dan fatigue memiliki mekanisme patofisiologi yang sama melalui anhedonia, maka hal ini membuka peluang baru. Para peneliti mengusulkan bahwa anhedonia bisa menjadi target terapi yang penting.
Artinya, alih-alih hanya mengobati nyeri dengan analgesik atau depresi dengan antidepresan, pendekatan baru harus mempertimbangkan bagaimana memulihkan fungsi reward otak.
Pendekatan ini tidak hanya melalui obat-obatan, tetapi juga bisa melalui:
* Intervensi psikoterapi berbasis motivasi
* Latihan aktivitas fisik teratur (yang terbukti meningkatkan dopamin dan endorfin)
* Teknologi digital , misalnya program intervensi berbasis aplikasi yang melatih pasien merasakan kembali pengalaman positif sehari-hari