Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ganja Bisa Bikin "Gila": Risiko Gejala Psikosis Pada Pengguna Ganja

8 November 2023   09:09 Diperbarui: 8 November 2023   12:58 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bunga Ganja dibuat dengan Canva oleh penulis (untuk kepentingan ilustrasi saja)

Jangan Coba-Coba Menggunakan Ganja

Hubungan antara penggunaan ganja dan psikosis sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun penggunaan ganja secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko psikosis, sangat penting untuk mengenali bahwa penyebabnya belum ditetapkan secara pasti. Interaksi antara kerentanan genetik, faktor lingkungan, dan karakteristik individu kemungkinan besar berkontribusi pada hubungan yang kompleks.

Namun demikian sangat tidak disarankan untuk orang mencoba menggunakan ganja. Kita tidak pernah tahu kerentanan genetik kita, kerja neurotransmitter di otak kita terutama dopamin yang sangat mudah terpengaruh oleh ganja. Saya sendiri beberapa kali menemukan pasien yang mengalami gejala psikosis karena terpicu penggunaan ganja walaupun tidak rutin dan hanya sekali saja. Untuk individu yang sudah didiagnosis dengan gangguan psikotik seperti skizofrenia, penggunaan ganja mungkin memiliki efek merugikan pada perjalanan dan hasil penyakit mereka.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami mekanisme yang mendasari dan untuk mengidentifikasi individu yang mungkin sangat rentan terhadap potensi risiko penggunaan ganja. Pengetahuan ini dapat menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat, upaya pencegahan, dan strategi pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan ganja dalam kaitannya dengan psikosis. Namun sebelum semuanya jelas sebaiknya tidak mencoba-coba menggunakan ganja.

Salam Sehat Jiwa 

***

Referensi

Di Forti, M., et al. (2019). The contribution of cannabis use to variation in the incidence of psychotic disorder across Europe (EU-GEI): a multicentre case-control study. The Lancet Psychiatry, 6(5), 427-436.

Murray, R. M., et al. (2017). Cannabis use and risk of psychotic disorders: an updated review. European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience, 267(1), 1-11.

Schoeler, T., et al. (2016). The relationship between cannabis and psychosis: a review of the evidence. European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience, 266(3), 205-218.

Bhattacharyya, S., et al. (2020). Cannabis use and the risk of developing a psychotic disorder. World Psychiatry, 19(3), 365-366.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun