Merempah kenangan, sore itu kleningan depan rumah berderak.
Angin-angin sore bergayutan di kusen-kusen jendela
Sedikit banyak menyentuh kulitku pelan-pelan
lalu meremang
4 tahun lalu setelah aspal bercumbu dengan hujan
petrikor yang sama ketika kelingking saling bertautan.
Gramofon tua berdebu menguik perlahan.
Lalu kau dibawa Awu menjauh.
Lengan kekarmu bergeming.
Aku menyesap sejuta kerinduan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!