Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Lain G30S-PKI: Bunga Tabur Terakhir (GM. Sudarta)

1 Oktober 2020   00:33 Diperbarui: 1 Oktober 2020   00:37 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Tabur Terakhir (Dokumen Pribadi, 2020)

Trimo yang seperti namanya, harus menerima dan berlapang dada akan garis hidupnya. Fitnah dan kebencian, membawanya menghadap tanggul dimana ia hendak dibunuh. 

Bagaimana dengan Maryam?? Ia berakhir di tempat yang tidak seharusnya ia berada. Mengentaskan dendam dan ambisi untuk membalik karma dari orang yang dulu sudah mengacaukan hidup dan hubungan Trimo dan Maryam.

Melihat dari Sisi Lain : Sejarah Kelabu Merundung Pilu

Kegeraman akan masyarakat tentu sudah tidak ditanyakan lagi. Partai terlarang telah mencoreng-moreng citra negeri dan akibat dari itu, gerakan penumpasan terjadi dimana-mana.

 Saya tidak bisa berkata lebih jauh, karena tentu orang-orang tua lebih mafhum; dan lebih tahu apa yang terjadi kala itu. Saya sempat berbincang dengan guru sejarah saya, dimana beliau sudah tahu jelas kondisi pasca tragedi 65, dimana dendam masih berkobar, dan disambung lagi dengan petrus (saya punya referensi karya sastra tentang ini, lain waktu, bolehlah kita bagikan disini).

Waktu itu, betapa penasarannya saya akan sejarah abu-abu ini. Beliau beberapa kali menjawab pertanyaan saya, namun beliau lebih banyak menghindar. 

Pertanyaan saya bersumber dari beberapa kalimat dari buku "Bunga Tabur Terakhir" ini. Kemudian, beberapa tetangga saya. Waktu itu kami hanya mengobril santai di teras rumah, dan perbincangan makin seru dimana beliau-beliau ini menceritakan suasana waktu itu, pasca 65 dimana mereka masih kanak-kanak. Tragedi 65. 

Tidak semua orang paham akan peliknya permasalahan waktu itu. Banyak korban yang tidak tahu-menahu, masyarakat kecil, dan lain-lain dimana sebenarnya tidak terikat akan masalah partai terlarang ini, bisa saja menjadi korban selanjutnya. 

Seperti yang dipaparkan GM Sudarta, hanya dengan dendam pribadi, kecemburuan, terlibat hutang dengan seseorang atau ingin merebut istri orang, seseorang dapat menjadi korban hanya dengan bisikan fitnah. 

Setiap cerpen digambarkan dari sudut pandang berbeda-beda, namun layak untuk dinikmati. Kisah hidup dari orang-orang yang terlibat maupun terfitnah, dapat kita reka dari cerpen-cerpen ini.

Sejarah kelam negeri ini sudah sukses menuangkan darah dan air mata, bahkan hingga saat ini; dimana generasi ketiga masih mendapat stigma buruk dari masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun