Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Family Office Ki Opooo!?: Antara Kekuasaan, Kekayaan, dan Kebingungan Publik

15 Oktober 2025   12:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   12:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa itu, family office akan jadi alat canggih untuk menutupi kepentingan ekonomi elite --- dengan stempel resmi negara.

Pelajaran dari Kegaduhan Ini

Perdebatan Luhut dan Purbaya bukan soal siapa yang benar, tapi soal bagaimana publik kini makin peka terhadap istilah ekonomi yang bisa disalahgunakan.
Masyarakat mulai sadar bahwa bahasa teknokratis sering dipakai untuk membungkus agenda pribadi.

Family office hanya satu contoh.
Tapi di balik istilah itu, ada pola lama: elitisme, eksklusivitas, dan penyingkiran partisipasi rakyat.

Penutup: Dari Family Office ke Public Office

Mari balikkan pertanyaan sederhana:
Sebelum bicara family office, bukankah kita seharusnya memperkuat dulu public office --- kantor publik yang melayani rakyat, bukan keluarga penguasa?

Karena masalah utama Indonesia bukan kekurangan investor, tapi kelebihan pejabat yang berpikir seperti pengusaha.
Dan selama logika itu bertahan, setiap istilah baru --- seindah apa pun --- hanya akan menjadi topeng baru dari wajah lama oligarki.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun