Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Gulai Singkong Ikan Gabus ... Maknyus!!!

7 Oktober 2025   09:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan, program Makanan Bergizi (MBG) di beberapa sekolah menuai sorotan karena beberapa kasus keracunan yang menimpa siswa. Insiden ini tentu menjadi peringatan penting: bukan hanya soal penyediaan gizi, tetapi juga soal keamanan pangan, kesegaran bahan, dan kearifan lokal.

Dalam konteks ini, makanan lokal bisa menjadi solusi alami dan aman. Salah satunya adalah Gulai Singkong Ikan Gabus—hidangan tradisional warga pinggir rawa yang kaya gizi dan mudah diperoleh. Dengan sedikit modifikasi, misalnya menambahkan daun singkong muda, gulai ini menjadi lebih kaya nutrisi, serat, dan antioksidan.

Mengapa gulai ini cocok untuk MBG?

  • Protein tinggi dan aman: Ikan gabus mengandung albumin yang mendukung pertumbuhan dan regenerasi tubuh, sekaligus mudah dicerna anak-anak.

  • Karbohidrat sehat: Singkong sebagai sumber energi tahan lama, rendah risiko alergi, dan bisa diolah segar tanpa pengawet.

  • Lemak sehat: Santan menambah rasa gurih sekaligus menyediakan energi yang mudah diserap.

  • Serat dan vitamin tambahan: Daun singkong muda kaya vitamin A, C, dan serat, mendukung kesehatan pencernaan dan imun anak.

  • Keamanan pangan: Bahan-bahan lokal lebih mudah dikontrol kesegarannya dibandingkan suplai massal industri, mengurangi risiko keracunan.

Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam MBG, seperti gulai singkong ikan gabus, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga mengajarkan anak-anak menghargai makanan tradisional yang sehat, aman, dan bergizi. Program MBG yang demikian menjadikan makanan lokal sebagai alternatif andal dalam menyediakan gizi seimbang tanpa mengorbankan keselamatan siswa.

Resep Gulai Singkong Ikan Gabus

Bahan-bahan

  • 250 gram ikan gabus, bersihkan dan potong-potong

  • 200 gram singkong, kupas dan potong dadu

  • 2 sdm minyak kelapa atau minyak sayur

  • 400 ml santan sedang dari 1/2 kelapa

  • 4 tangkai Daun singkong muda atau sesuai selera 

  • 2 lembar daun jeruk

  • 1 batang serai, memarkan

  • 1 lembar daun kunyit (opsional)

  • Garam dan gula secukupnya

Bumbu Halus

  • 4 siung bawang putih

  • 6 siung bawang merah

  • 2 cm kunyit

  • 2 cm jahe

  • 1 cm lengkuas

  • 3 butir kemiri

  • 1/2 sdt ketumbar

Cara Memasak

  1. Tumis bumbu halus dengan minyak sampai harum. Tambahkan daun jeruk, serai, dan daun kunyit.

  2. Masukkan potongan ikan gabus, aduk rata hingga ikan berubah warna.

  3. Tambahkan santan, biarkan mendidih dengan api kecil.

  4. Masukkan potongan singkong, masak hingga singkong empuk dan bumbu meresap.

  5. Tambahkan garam dan sedikit gula sesuai selera.

  6. Koreksi rasa, angkat, dan sajikan hangat.

Monggo, dicoba di rumah bukan hanya MBG saja. buat pak tua yg kadar gula darahnya tinggi sangat cocok. Satu kuncinya santannya jangan sampai mendidih, pakai santan instan saja yg sdh steril. Sambil makan nanti diiringi lagu caping ngunung ..wisss pas banget vibe nya! opo meneh sambil ngebayangin pacar masa kecil..dijamin digampar mbah putri!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun