Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Mesin Waktu Penebus Kegagalan Masa Lalu (Buy Back Your Time) Dan Martell

28 Agustus 2025   07:19 Diperbarui: 28 Agustus 2025   07:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto buku-jakarta book review

 

Ringkasan & Inti Ulasan

Dan Martell membuka bukunya dengan pengalaman pahit masa mudanya: kegagalan, pelanggaran hukum, hingga titik balik yang membuatnya menyadari satu hal penting—kerja keras semata tidak otomatis menghadirkan kebebasan. Dari sinilah lahir gagasan bahwa waktu adalah aset paling berharga.

Melalui Buy Back Your Time, Martell menunjukkan cara “membeli kembali” waktu yang hilang akibat rutinitas tak bermakna. Ia memaparkan sistem praktis yang bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga soal menemukan makna dalam setiap detik kehidupan.

Elemen Penting dalam Buku

Salah satu inti buku ini adalah Buyback Principle, yaitu prinsip bahwa kita bisa mengalihkan pekerjaan bernilai rendah kepada pihak lain yang lebih tepat, agar diri kita memiliki ruang untuk fokus pada hal-hal strategis dan memuaskan.

Selain itu, Martell menawarkan langkah-langkah praktis: mulai dari membangun sistem, merekrut tim, hingga mengatur energi. Dengan begitu, pembaca tidak hanya memahami konsep, tetapi juga bisa mempraktikkannya secara nyata.

Buku ini juga menyentuh dimensi emosional. Martell membahas istilah emotional residue—sisa luka batin akibat pekerjaan yang tidak memuaskan atau menekan. Ia menekankan pentingnya menyembuhkan trauma tersebut, bukan sekadar menambah beban baru.

Gaya dan Suasana Buku

Meski tampak seperti buku manajemen, sesungguhnya buku ini membawa nuansa spiritual. Martell mengingatkan bahwa kebebasan sejati adalah ketika seseorang mampu memiliki waktunya sendiri tanpa rasa bersalah. Dengan demikian, pesan yang disampaikan tidak berhenti pada produktivitas, melainkan juga refleksi makna hidup.

Kelebihan Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun