Mohon tunggu...
Priyantarno Muhammad
Priyantarno Muhammad Mohon Tunggu... Lainnya - menulis buat healing

abdi negara yang mencoba bepikir sederhana demi kebaikan negara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Jelek Terlalu Sering Mengeluh

5 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"ah, saya yang semestinya ada pada posisi itu, dia mengambil jatah saya"

"dia hanya modal wajah saja, tidak berprestasi, apa yang sudah dia buat ke perusahaan"

"saya sudah kerja lebih lama, mestinya itu hak saya. Hak saya direnggut!"

Pernah mendengar kalimat dengan nada seperti itu atau serupa dengan itu? sudah pasti pernah, dan bahkan kita sebagian besar pernah melakukannya.Mengeluh adalah hal yang wajar dan manusiawi namun ketika terlalu berlebihan hingga menyudutkan pihak lain, maka itu adalah sebuah tindakan yang tidak sportif.

Perusahaan tempat saya bekerja baru-baru ini melakukan rolling pegawai, dan seperti telah menjadi sunnatullah maka tidak ada kebijakan yang dapat memuaskan semua pihak, begitu pula pada kebijakan rolling pegawai kali ini. 

Seorang pegawai marah di sebuah grup "underground" kantor, dan celakanya dia memposting nama-nama orang yang dianggap telah mengambil haknya. Alasan yang dikemukakan pun jelas, dia bekerja lebih lama sudah lebih sepuluh tahun, namun yang  dipindahkan ke posisi yang dia inginkan justru pegawai yang lebih junior dari dia. Sayangnya setelah ditelisik lebih jauh, pegawai ini tidak sepenuhnya juga benar. 

Catatan prestasi kerja menunjukkan bahwa selama 3 tahun kebelakang ini, performa yang dia tunjukkan berada di bawah rata-rata, dan menurut saya yang sangat disayangkan dalam 3 tahun itu dia sudah saat dekat dengan posisi yang dia inginkan, jika dia menunjukkan kinerja lebih baik maka bisa jadi dia lebih gampang dilirik atasan, sehingga tidak perlu mengambil pegawai yang lebih jauh posnya.

Keluhan-keluhan yang dia lakukan ini terkesan akan memberi rasa plong pada hati kita karena telah ngedumel, namun rasa plong ini hanya sesaat dan jika terus dilakukan maka sifat sering mengeluh ini akan membuat efek negatif, di antaranya:

  • Menjadikan kita manusia pesimis

Sifat sering mengeluh dan menyalahkan kebijakan yang diambil pihak lain akan membentuk kita menjadi manusia pesimis, sifat pesimis akan membuat kita malas buat memberikan yang terbaik, hal ini disebabkan dalam pikiran kita akan selalu muncul suara "percuma kerja baik,  toh nda akan dianggap" yang ujung-ujungnya kita makin jauh dari apa yang kita harapkan

  • Makin stres dan bad mood

Keluhan mungkin awalnya terasa membuat ringan, tapi jika terlalu sering maka keluhan dan keluhan ini akan menumpuk dalam pikiran, jadinya keluhan bukan membuat tambah baik tapi membuat kita makin tertekan. 

Kekecewaan kita terhadap sebuah situasi hendaknya direspon dengan makin menunjukkan bahwa kita tidak selemah itu. Stres juga membuat perasaan kita menjadi tidak enak hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada respon kita terhadap lingkungan dan tidak optimal dalam melakukan pekerjaan. Ujung-ujungnya ialah kita makin jauh dari apa yang kita harapkan

  • Menguras waktu dan energi

Keluhan-keluhan kita jelas butuh penyaluran seperti melalui media sosial atau ke teman sejawat, hal ini pada akhirnya akan membuat waktu dan energi kita habis terkuras. Tenaga dan waktu yang semestinya kita gunakan buat melakukan pekerjaan yang positif menjadi terbuang percuma, dan ujung-ujungnya bukan prestasi yang kita dapat, tapi makin tertinggal dalam mengejar posisi atau impian kita.

  • Pikiran kita hanya fokus ke masalah

Efek buruk lainnya ialah pikiran kita hanya terfokus pada masalah yang kita keluhkan, bukan bagaimana melangkah dan menjadikan itu loncatan agar kita dapat lebih maksimal. Ide dan kreasi kita menjadi tidak terbuka, hal ini membuat kita berpikir monoton.

Lalu bagaimana melalui masa-masa keluhan ini?

Mengeluh adalah hal yang manusia, keluhan ini bersumber dari kekecawaan atas tidak tercapainya apa yang kita harapkan, namun keseringan mengeluh apalagi terhadap hal  yang sama jelas bukan merupakan sesuatu yang baik, lalu bagaimana melewati masa-masa tersebut:

  • Setelah mengeluh maka mencoba memahami penyebab kegagalan kita, minta point of view  pihak ketiga, itu boleh berasal dari teman sejawat yang netral, atau bisa dari atasan langsung, hal ini menjadi penting agar kita dapat berkembang lebih baik di masa yang akan datang.
  • pahami bahwa tidak ada sesuatu yang buruk, semua itu ada masa dan waktunya, apa yang ditakdirkan oleh Tuhan jelas yang terbaik, sy punya cerita sendiri soal ini. Seorang teman baik kena rolling di daerah yang jauh, semalam dia berbicara dengan saya soal bagaimana dia dikecewakan dan merasa kinerjanya tidak dihargai, namun setelah mengeluh itu dia memutuskan untuk tetap maju menjalani perintah itu, dan tahun ini tidak sampai setahun setelah keluhannya, dia menikah dengan wanita di tempat tugasnya yang baru. Nah tidak ada takdir yang salah, kita saja yang belum menjalaninya.
  • selalu awali pagimu dengan ketenangan dan rasa syukur, tips ini akan sedikit demi sedikit mengurangi karaktermu yang suka mengeluh

Silahkan mengeluh kawan, karena kita manusia biasa, tapi jangan hanya berhenti menjadi manusia pengeluh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun