Mohon tunggu...
Priyantarno Muhammad
Priyantarno Muhammad Mohon Tunggu... Lainnya - menulis buat healing

abdi negara yang mencoba bepikir sederhana demi kebaikan negara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Merespon Surat Cinta dari Kantor Pajak

7 November 2022   14:17 Diperbarui: 8 November 2022   20:53 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

b. Sampaikan dokumen pendukung bukan hanya argumen

Hal ini yang terkadang membuat masalah perpajakan kita menjadi berlarut-larut karena bukannya menunjukkan dokumen sebagai alat menyanggah, kita malah berargumen tentang hal-hal yang melebar, contoh uang pajak dikorupsi, si A kaya tapi bayar pajaknya tidak benar dan lain sebagainya, saran saya jangan lakukan ini ketika merespon surat cinta.

Lalu bagaimana cara meresponnya? sanggah dengan dokumen pendukung ,bukankah kita lebih tahu bagaimana bisnis kita berjalan? misal kantor pajak menemukan laporan keuangan yang kita laporkan bersaldo akhir Rp. 1.000.000, tapi data rekening pada otoritas pajak menunjukkan ada Rp.100.000.000,maka  yang mesti anda lakukan ialah membuktikan apakah benar saldo tersebut Rp.100.000.000,-? jika benar apakah bersumber dari usaha yang belum dilaporkan, atau dari penghasilan lain misal hibah atau warisan. Misal lainnya ialah surat cinta kantor pajak menunjukkan adanya analisa data bahwa keuntungan kotor usaha ialah 20%, maka yang harus kita tunjukkan ialah dokumen pendukung, seperti invoices penjualan dan invoices pembelian untuk menyanggah analisa dari kantor pajak

c. Jika ternyata kita salah, betulkan

Jika kemudian ternyata sanggahan-sanggahan data kita menyebabkan masih adanya pajak  yang harus  terutang, maka saran saya lakukan pembayaran dan betulkan laporan pajaknya, karena hal ini masih lebih baik ketimbang kasus ditutup dengan diusul ke pemeriksaan, kenapa? pada surat cinta pertama ini yang mesti kita sanggah ialah bukti-bukti yang ditemukan ketidakwajaran, sedangkan jika masuk ke proses pemeriksaan, maka semua data akan diuji kebenarannya, dari data penjualan, pembelian, biaya sampai arus rekening, logikanya ketika ada satu kesalahan sudah ditemukan maka lebih baik segera betulkan jangan membuatnya merembes menjadi masalah  yang baru dan lebih berat.

Bagaimana mencegah agar kita tidak memiliki masalah pajak yang pelik di kemudian hari?ada beberapa hal yang bisa ditempuh, di antaranya:

a. rajin memperbaharui ilmu kita tentang aturan perpajakan, jika kita terlalu sibuk maka perkerjakan orang yang memiliki kemampuan untuk itu. 

b. jika langkah a sudah ditempuh maka dilanjutkan dengan komunikasi yang aktif ke kantor pajak tentang laporan pajak kita apakah ada yang mesti dibetulkan atau diklarifikasi, karena lebih cepat dibetulkan itu lebih baik, selain karena sanksi pajak yang timbul akan lebih sedikit juga menunjukkan ittikad baik kita untuk selalu taat pajak, hal ini bisa menjadi dasar kita mengajukan pengurangan sanksi nantinya (soal ini akan dibahas ditulisan lain).

c. kenali bisnis anda dan usaha sejenis di sekitar anda, hal ini perlu agar anda mengetahui apakah laporan perpajakan yang anda buat sudah benar, karena dalam analisa perpajakan biasanya akan ada pula analisa usaha sejenis.

Pada akhirnya pajak memang sesuatu yang tidak bisa kita hindari, namun sesuatu yang mesti kita persiapkan dan rencanakan sebaik mungkin. 

Salam literasi pajak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun