Mohon tunggu...
Putri Ismah Ashilah
Putri Ismah Ashilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Universitas Yatsi Madani

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Niat Baik Aja Nggak Cukup: Relawan Peduly Tangerang Tetap Waspada Risiko

14 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 14 Juli 2025   12:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Masjid Raya Bintaro Jaya (Sumber: Tim Media Kreatif Peduly Tangerang)

Dokumentasi Panti Jompo (Sumber: Tim Media Kreatif Peduly Tangerang)
Dokumentasi Panti Jompo (Sumber: Tim Media Kreatif Peduly Tangerang)

Awalnya, saya hanyalah salah satu peserta volunteer Peduly Tangerang. Tepatnya pada tanggal 2 Maret lalu, saat bulan Ramadan, saya ikut kegiatan sosial ke sebuah panti jompo. Saat itu, saya hanya berniat ikut berbagi dan mengisi waktu dengan hal positif di bulan suci. Tapi ternyata, pengalaman itu sangat membekas. Saya melihat langsung bagaimana antusiasme para relawan, semangat pengurus, dan hangatnya suasana di tengah-tengah para lansia.

Dari situ, muncul ketertarikan yang lebih dalam. Saya tidak ingin hanya hadir sebagai peserta sekali lewat. Saya ingin terlibat lebih jauh, membantu di balik layar, dan menjadi bagian dari gerakan kecil yang membawa dampak besar. Akhirnya, saya memutuskan untuk bergabung sebagai pengurus Peduly Tangerang, dan kini saya berada di divisi media kreatif.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa kegiatan volunteer tidak selalu semudah yang terlihat. Banyak tantangan tersembunyi, risiko yang tidak tampak, dan masalah-masalah teknis maupun emosional yang hanya bisa dipahami ketika kita berada di dalamnya. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa niat baik saja tidak cukup, manajemen risiko juga sangat penting.

- Mengenal Peduly Tangerang Lebih Dekat

Peduly Tangerang adalah komunitas sosial yang tidak hanya fokus pada anak-anak, tapi juga menjangkau berbagai lapisan masyarakat: anak-anak, lansia, teman-teman disabilitas, dan bahkan lingkungan. Kami pernah terlibat dalam kegiatan seperti kunjungan ke panti jompo, berbagi dengan anak-anak yatim, membantu penyandang disabilitas, hingga kegiatan penanaman mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap alam.

Dengan cakupan kegiatan yang luas dan target penerima manfaat yang beragam, tantangan yang kami hadapi pun tidak sedikit. Dan semua itu membuat saya menyadari betapa pentingnya pendekatan manajemen risiko bahkan dalam kegiatan yang mulanya hanya berdasarkan semangat dan niat baik.

- Risiko-Risiko yang Sering Terjadi

Berikut ini saya rangkum beberapa risiko yang saya alami dan saksikan langsung, baik sebagai peserta maupun saat sudah menjadi pengurus:

1. Risiko Fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun