Ramadan tiba. Pada bulan inilah kita melakukan banyak amalan sebab segala ibadah di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Pada bulan ini pula, doa menjadi istimewa sebab salah satu doa yang paling diijabah oleh Allah adalah doanya orang-orang yang berpuasa.
"Tiga orang yang do'anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do'a orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305)
Salah satu amalan yang dianjurkan diperbanyak saat Ramadan adalah wirid. Sederhananya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirid adalah kutipan-kutipan Al-Qur'an yang ditetapkan untuk dibaca umat Islam. Wirid dalam bahasa Melayu berarti mengulang. Pada dasarnya, wirid digunakan untuk menjelaskan tata cara pembacaan kalimat thayyibah yang dilakukan secara berulang-ulang pada waktu dan tujuan tertentu. Keutamaan membaca wirid adalah mirip dengan keutamaan berzikir, menyempurnakan ibadah salat.Â
Di bulan Ramadan, setiap ibadah termasuk berzikir mendapatkan pahala yang dilipatgandakan Allah SWT. Zikir di bulan Ramadan dapat di baca kapan saja. Mulai dari berzikir saat sahur, berzikir setelah salat, berzikir di siang hari, berzikir saat menunggu buka puasa, saat berbuka puasa hingga di malam hari.
Sederhananya kita bisabanyak-banyak beristghfar, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, dan juga memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain wirid yang umum seperti disebutkan di atas, dalam laku tasawuf, ada wirid-wirid yang diijazahkan oleh para guru. Salah satunya adalah amalan Kiai Hamid Pasuruan.
Buat yang belum tahu, Â Kiai Haji Abdul Hamid atau Mbah Hamid juga kondang dipanggil KH Hamid Pasuruan (lahir di Lasem, 22 November 1914 M/4 Muharram 1333 H) merupakan seorang ulama, pendakwah, dan pengasuh pondok pesantren yang banyak mengabdikan diri dalam pengembangan agama Islam di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Beliau banyak memberi ijazah wirid kepada siapa saja. Biasanya ijazah diberikan secara langsung tapi juga pernah memberi ijazah melalui orang lain.Â
Lalu bagaimanakah amalan wirid Kiai Hamis Pasuruan Itu?
Pertama, bacaan Alfatihah. Bacalah surat Al-Fatihah 100 kali tiap hari. Menurut beliau, orang yang membaca ini bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tak terduga. Bacaan ini bisa dicicil setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali, dan setelah Isya 10 kali. Khusus jika ada kebutuhan yg sangat penting dan mendesak dibaca 100x setiap selesai shalat.Â