Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kali Ini Jakarta Benar-benar Terendam

25 Februari 2020   07:27 Diperbarui: 25 Februari 2020   09:02 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan Gondangdia. Dokpri.

"Sorry, Bro... Kayaknya aku harus membatalkan diri buat ikut ke Ciletuh," ujar temanku, Gunawan, barusan.

Saat kutanya alasannya, dia bilang, rumah kontrakannya kemasukan air mulai dini hari tadi. Padahal, sejak dia pindah ke Jakarta, belum pernah merasakan banjir. Rumah kontrakannya aman-aman saja. Baru kali ini dia tertimpa banjir itu sehingga mau tidak mau dia harus membersihkan rumah dan mengurus segala tetek bengek dampak dari banjir tersebut.

Kiriman teman kantor. Banjir di depan rumahnya.
Kiriman teman kantor. Banjir di depan rumahnya.
Pada saat yang sama, saat tulisan ini dibuat, keretaku tertahan di sinyal masuk stasiun Pasar Minggu. Info Commuter Line di Twitter mengabarkan, kereta tak dapat melalui stasiun Angke. Semua kereta yang berada ke jalur tersebut hanya sampai di stasiun Manggarai. Banjir membuat rel kereta tergenang.

Begitu pun kereta jurusan Bekasi-Jakarta Kota, hanya sampai di stasiun Senen. Akibatnya, semua kereta terdampak kelancarannya. Huff, alamat telat lagi deh.


Banjir kali ini sungguh mengejutkan. Karena bisa dibilang banjir terjadi merata bahkan daerah-daerah yang puluhan tahun tidak terkena banjir, sekarang harus merasakannya. Di antaranya RS Cipto dan daerah tempat temanku mengontrak tadi.

Pertanyaannya, mana janji besar saat kampanye dulu? Faktanya banjir terasa lebih sering dan bikin dampak yang lebih luas dari biasanya.

Tentu saja tak akan elok menyalahkan alam. Kalau curah hujan yang tinggi selalu dijadikan alasan, mending tidak usah kerja sekalian.

Kiriman teman di Sarinah.
Kiriman teman di Sarinah.
Sampai kini, kereta belum juga bergerak. Jempol sudah pegal-pegal padahal. Sebuah pesan di WA masuk. Beberapa foto menampakkan jalan Budi Utomo juga tergenang. Jalan Wahidin juga begitu. Seorang teman yang menginap di bilangan Sarinah memotret kolam alam dari atas.

Bahaya memang. Apabila banjir terus-terusan. Nanti orang hamil bisa makin banyak. Eh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun