Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Teknik Menulis Pembukaan Cerita Pendek

13 November 2018   07:17 Diperbarui: 16 November 2018   10:22 5199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali duduk. Artinya, kita kudu membuat pembaca bisa menghabiskan cerita dalam sekali duduk tanpa beranjak ke mana pun. Arti lainnya, cerita tersebut memiliki candu yang membuat pembaca terpaku sampai selesai untuk mendapatkan kenikmatan.

Tentu, dalam menulis cerita pendek yang seperti itu, kita harus memaku pembaca sejak cerita dimulai. Membuka cerita pendek pun ada teknik khusus sehingga pembaca langsung tertarik dan ingin melanjutkan cerita tersebut. Apalagi jika cerita pendek kamu mau diikutkan ke lomba atau kirim ke koran.

Berikut beberapa teknik membuka cerita di antaranya:

Bukalah dengan dialog
Tentu, dialog bukan sembarang dialog. Dialog menggambarkan karakter atau memperkuat penokohan. Dialog yang dijadikan pembukaan cerita adalah dialog yang menarik, dialog yang menyimpan konflik, dialog yang bikin pembaca penasaran.

"ALINA, tolong aku!"
"Kamu di mana sekarang?"
"Di kartu pos."
"Kartu pos?"
"Iya, aku terkurung di dalam kartu pos."
"Sontoloyo!

(dalam Macondo, Melankolia)

Bukalah dengan setting atau latar
Ketika duduk di bangku sekolah, kita tentu sering mendengar pembukaan cerita seperti Pada suatu hari, di kerajaan Antah Berantah atau penggambaran latar dengan suasana alam. Nah, cara itu sebenarnya efektif juga asal tidak klise atau melakukan perulangan atau penggunaan kalimat yang sering digunakan.

Di stasiun Koenji, aku menaiki salah satu kereta cepat jalur Chuo. Gerbong yang aku tempati kosong, dan aku satu-satunya penumpang di gerbong tersebut. Hari ini aku tidak memiliki rencana atau kegiatan apapun sehingga aku dapat pergi ke manapun dan melakukan apapun sesuka hatiku. Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan karena sekarang adalah musim panas, udara di sekitarku terasa sangat menyengat.

(dalam Tersesat di Kota Kucing)

Suatu pagi yang cerah di bulan April, di pinggiran jalan sempit di Harajuku, sebuah area perbelanjaan di Tokyo, aku berjalan melewati seorang gadis yang 100% sempurna.

(dalam Dia yang Sempurna)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun