Obat dari dokter cenderung untuk penenang dan obat tidur  yang pada akhirnya saya tidak rutin minum karena mengganggu aktivitas saya, sebab memiliki efek lemas dan ngantuk, sesekali saya minum jika mulai temperament, overthinking dan susah tidur saja.
Psikosomatis merubah banyak hal dalam hidup saya, penyakit ini seperti alarm tubuh untuk membatasi diri agar tidak overthinking dan memaksa saya untuk belajar menyikapi dengan baik apa yang datang dari luar diri saya.Â
Untuk saat ini saya hanya bisa bersyukur dan mencoba menerima penyakit ini, dua bulan ini saya berusaha bersahabat dengan nya, menjadikan alarm diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Walau ada beberapa pelarian yang kurang baik seperti merokok, ingat walau rokok electric tapi tetap ini bukan rekomendasi untuk kalian ya.
Untuk bersahabat dengan psikosomatis akhirnya saya belajar tentang stoiksisme. Stoikisme mengajarkan saya untuk menerima apa yang tidak dapat dikontrol dan fokus pada hal-hal yang dapat dikontrol. Saya dapat penyakit ini di luar kontrol saya, konsultasi ke dokter, terapi, minum obat, itu yang bisa saya kontrol.Â
Jadi Alih-alih saya fokus dengan rasa sakit saya lebih memilih bagaimana bisa menghindari agar dia tidak kambuh atau malah sesekali bersahabat ketika dia datang.
Nah salah satunya adalah dengan menulis artikel ini meski awalnya sangat enggan, jangankan menulis karena untuk berfikir saja sudah tegang kepala, tapi ya ini yang bisa saya kendalikan dan saya lakukan daripada membeku di tempat tidur lebih baik pergi keluar pesan secangkir es kopi pahit dan mulai menulis kisah, bukan untuk diri sendiri tapi pengingat untuk yang juga mengalami.
"Apa yang tidak dapat kamu ubah, kamu harus menerimanya." - Epictetus
Selama mengidap penyakit psikosomatis ini mengelola emosi jadi hal yang paling menjadi ujian utama, ribut dengan pasangan karena ia yang paling sering bertemu dan berkomunikasi dan perdebatan sering tak bisa dihindari, untungnya pasangan saya cukup sabar.Â
"Thank you, my love, for staying by my side through this psychosomatic journey, even though you can be annoying hahaha...". Semoga kesetiaan dan kesabaran kamu menjadi saksi dan semoga Al-Kadziminal Ghaidz wal Afina terbuka lebar untuk mu.Â
Ternyata sedikit canda dan gombalan bisa menjadi obat rindu juga meredakan psikosomatis
"Kamu tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, tapi kamu dapat mengontrol bagaimana kamu bereaksi." - Epictetus