Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menjadi Guru TK Itu Menantang Sekaligus Menyenangkan

12 September 2021   07:55 Diperbarui: 12 September 2021   10:33 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan sesungguhnya bagi guru TK adalah bagaimana menghadapi berbagai macam tipe dan karakter anak dalam satu sesi pembelajaran (Dokumentasi pribadi)

Beberapa orangtua bahkan mengatakan anak-anak mereka sudah tidak sabar untuk mengenakan seragam sekolah yang sudah mulai mengecil karena lama tidak terpakai.

Setelah mendapat kepastian izin menyelenggarakan PTMT, saya pun berbagi tugas dengan guru kelas. Karena masih dalam kondisi pandemi, anak-anak yang masuk sekolah pun harus dibatasi. 

Untuk tingkat PAUD dan Taman Kanak-kanak, setiap kelas hanya boleh terisi maksimal 30 persen jumlah murid, atau maksimal 5 anak. Sesi pembelajarannya pun tidak boleh lebih dari 2 jam.

Bagi Taman Kanak-kanak yang berbasis agama, pengaturan seperti itu sedikit menyulitkan. Satu jam pelajaran harus dibagi antara pelajaran umum dan pelajaran agama.

Agar anak-anak tetap mendapat pelajaran penuh, baik pelajaran umum maupun agama dan mengaji, saya dan para guru akhirnya membagi anak-anak menjadi 2 kelompok. 

Satu kelompok mengikuti pelajaran umum dengan guru kelas mereka, sementara kelompok yang lain mengikuti pelajaran agama dan mengaji dengan saya. Ruangannya pun terpisah. Untuk pelajaran umum di gedung TK, sedangkan pelajaran agama dan mengaji di gedung TPQ yang masih jadi satu bagian. 

Menjadi Guru TK itu Menantang Sekaligus Menyenangkan

Dunia anak-anak adalah dunia permainan. Maka, mengajari anak-anak TK sebisa mungkin juga harus dilakukan melalui aktivitas yang menyenangkan mereka. Di sinilah letak tantangannya.

Setiap hari saya harus memutar otak mencari bentuk-bentuk permainan yang bisa dipadukan dengan materi pelajaran agama. Saya jadi rajin mencari referensi ide aktivitas pembelajaran dan contoh alat peraga serta lembar aktivitas di internet yang bisa saya gunakan untuk mengajar. Ide-ide kreativitas tersebut kemudian saya olah kembali agar sesuai dengan materi pelajaran yang saya ajarkan.

Misalnya untuk mengajarkan angka hijaiyah, saya membuat kartu angka berisi angka hijaiyah dan angka Latin. Kartu yang bisa dilipat ini menjadi alat tambahan belajar untuk anak-anak di rumah.

Begitu pula ketika mengajarkan jumlah rakaat salat, saya membuat sendiri alat peraga yang saya sebut Salat Spin Wheel. Lewat alat peraga ini anak-anak bisa mengerti berapa jumlah rakaat masing-masing waktu salat. 

Guru TK harus kreatif menciptakan alat peraga (Dokumentasi pribadi)
Guru TK harus kreatif menciptakan alat peraga (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun