Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Setan Bergembira dengan Aktivitas Kita di Media Sosial

8 Mei 2021   21:15 Diperbarui: 8 Mei 2021   21:30 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia itu kalau sudah saling hujat dan memaki, mereka tidak akan pernah berhenti sampai salah satunya menyerah (unsplash.com/Tech Nik)

Seperti biasa, sebulan sekali para setan melapor ke atasannya masing-masing seputar pekerjaan mereka menggoda umat manusia. Di pintu ruangan komandan setan, para agen keburukan ini antre dengan rapi, menunggu giliran dipanggil dan melaporkan pekerjaannya.

Di sudut koridor, sesosok setan berpenampilan lusuh duduk lemas di atas lantai. Tak dihiraukannya percakapan rekan-rekannya sesama setan yang saling membandingkan keberhasilan mereka menggoda manusia.

Satu per satu para agen setan yang menunggu giliran masuk ke ruang komandannya, lalu tak lama lagi keluar dengan wajah berseri.

"Setan nomor 666, masuk!" Teriak komandan setan dari ruangannya.

Dengan lesu, agen setan 666 memasuki ruang komandannya dan duduk di kursi depan meja.

"Apa yang bisa kamu laporkan hari ini?" tanya komandan setan tanpa basa-basi.

"Maaf komandan, bulan ini bukan peruntungan saya. Selama satu bulan ini saya hanya berhasil menggoda manusia untuk saling memaki dan menghujat di media sosial saja."

Sambil manggut-manggut, komandan setan menerima laporan anak buahnya. Lantas tangannya membuka laci meja dan mengeluarkan segepok uang.

"Ehm, bagus, ini uang 10 juta bayaran buat kamu. Nanti setiap bulan kamu akan mendapat 10 juta yang akan saya transfer."

Sambil melongo, agen setan 666 melihat tumpukan uang yang disodorkan kepadanya, lalu memandang wajah komandannya.

Dalam hati agen setan 666 merasa heran, masak cuma menggoda manusia untuk saling memaki dan saling menghujat di media sosial dapat bayaran begitu besarnya?

Padahal sepenglihatannya tadi, ada beberapa teman setan yang berhasil menggoda manusia untuk membunuh, berzina, korupsi dan dosa-dosa besar lainnya malah cuma dapat bayaran sedikit. Agen Setan 007 pun bertanya pada komandannya.

"Maaf nDan, mengapa bayaran saya begitu besar? Padahal saya kan cuma menggoda manusia untuk saling memaki dan menghujat di media sosial saja?"

"Hahaha," komandan setan mendadak tertawa mendengar pertanyaan anak buahnya tersebut.

"Justru, pekerjaanmu yang kamu lakukan itu sangat kusenangi. Usahamu menggoda manusia untuk saling memaki dan menghujat di media sosial itulah yang paling saya harapkan.

Kamu tahu, manusia itu kalau sudah silang pendapat, saling beda pandangan, apalagi sampai saling hujat dan memaki, mereka tidak akan pernah berhenti sampai salah satunya menyerah. Bahkan urusannya bisa panjang sampai baku hantam dan bunuh-bunuhan. Coba saja kamu lihat di Facebook atau Twitter, itu mulai dari urusan sepakbola, urusan partai, urusan ajang menyanyi, urusan oleh-oleh makanan khas daerah, sampai urusan agama mereka jadikan ajang untuk saling serang dan saling mencela satu sama lain."

"Tapi, mengapa saya kok terus mendapat bayaran, nDan?" tanya agen setan 666 masih tidak percaya.

"Ya iya..selama manusia-manusia itu masih terus bermusuhan dan berselisih di media sosial, maka selama itu pula kamu akan mendapat 10 juta per bulan."

"Kalo sampai kiamat mereka terus bermusuhan?"

"Ya sampai kiamat kamu akan dapat 10 juta per bulan tanpa harus susah-susah menggoda manusia lagi. Kamu tinggal membisikkan benih-benih kebencian sedikit, pasti mereka akan langsung ramai berdebat dan menghujat."

"Waahhh...ternyata saya oke juga ya? Hehe. Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu, nDan. Saya mau mengajak keluarga saya mudik dan liburan di kampung halaman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun