Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Sepatutnya Negara Takut dengan HRS dan FPI

21 November 2020   18:27 Diperbarui: 21 November 2020   18:29 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ormas sekelas FPI dan rakyat biasa seperti HRS harus dihadapi oleh pasukan khusus TNI (Antara Foto/Livia Kristianti)

Di satu sisi, prioritas kerja dan peristiwa penting yang seharusnya rakyat berhak tahu malah dianggap remeh dan sepele oleh pemerintah.  Kesan menggampangkan dan asal bicara nampak jelas terlihat dari apa yang dikatakan baik oleh presiden sendiri maupun jajaran pembantunya. Dan mirisnya, hal tersebut didukung oleh sebagian besar media tanah air.

Mau contoh?

Sepuluh halaman kertas folio mungkin akan penuh jika saya tuliskan contoh-contoh apa yg dimaksud dengan "mementingkan yang remeh dan meremehkan yang penting".

Ambil saja kasus terbaru dan teraktual yang ramai dibicarakan masyarakat khususnya di dunia maya. Bayangkan, hanya perkara spanduk dan baliho seorang Habib Rizieq Shihab (HRS) dan ormas Front Pembela Islam (FPI), pasukan khusus TNI sampai harus show of force. Dengan senjata lengkap, seragam khas ditambah konvoi kendaraan lapis baja, institusi yang tugas pokoknya menjaga kedaulatan negara dari ancaman asing ini turun tangan langsung mencopoti baliho dan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab lengkap dengan logo FPI.

Memangnya apa sih yang harus ditakuti dari HRS dan organisasi FPI?

Apakah HRS dan FPI sudah mengancam kedaulatan negara?

Apakah negara merasa terancam dengan kepulangan HRS dan sepak terjang FPI selama ini?

Kalau memang ada kesalahan prosedur dari pemasangan baliho tersebut, misalnya tidak berijin atau belum membayar pajak reklame, ada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang siap sedia. Kalau memang HRS dan FPI melanggar hukum, ada aparat Kepolisian yang akan mengusutnya.

Tapi, negara ternyata punya pemikiran lain. Ormas sekelas FPI dan rakyat biasa seperti HRS harus dihadapi dengan pasukan khusus TNI. Sementara di belahan lain bumi Nusantara, beberapa kapal Cina mondar-mandir di perairan Natuna. Tak ada pasukan TNI, khususnya dari matra laut yang mampu mengusirnya.

Benar apa yang dikatakan kawan saya tersebut, hingga otak saya pun dibuat jungkir balik dengan kenyataan  yang terjadi. Katanya negara kita kuat. Kekuatan militer kita ditakuti bahkan oleh negara-negara maju yang teknologi senjatanya sudah mutakhir.

Namun, apa daya kekuatan yang katanya menakutkan itu hanya diturunkan untuk menghadapi ormas kelas teri, yang basis massanya menurut Menkopolhukam tidak berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun