Sebelum tahun ajaran baru dimulai, hendaknya guru bisa mendaftar siapa saja siswa yang belum memiliki gawai, dan atau ketersediaan jaringan internet di rumah mereka.Â
Saat pandemi Covid-19 pertama kali menyerang hingga semua sekolah diliburkan, kita cenderung berasumsi bahwa setiap siswa maupun orangtuanya saat ini memiliki komputer atau laptop dan telepon pintar. Tetapi kita harus ingat bahwa ada rumah tanpa komputer/laptop, ada orangtua yang tidak memiliki telepon pintar.
Seandainya mereka punya, belum tentu tempat tinggal mereka memiliki infrastruktur digital yang memadai. Seandainya ada, belum tentu mereka bisa mengakses internet setiap hari.
Sebelum memulai pembelajaran online pertama kalinya beberapa bulan lalu, sekolah anak saya mendaftar siapa saja siswanya yang tidak memiliki ponsel, atau yang menggunakan ponsel milik orangtuanya. Dengan begitu, guru bisa mengatur metode dan waktu pembelajaran online yang tepat.
Misalnya, bila siswa tidak memiliki ponsel sendiri, guru bisa menjadwalkan kelas online-nya pada sore hari saat orangtua siswa sudah pulang kerja dan berada di rumah masing-masing.
Setelah memastikan ketersediaan perangkat digital untuk para siswa, guru bisa menyampaikan pada orangtua siswa media apa yang akan digunakan untuk pembelajaran online. Untuk kelas dasar, media pembelajaran lebih baik menggunakan grup WhatsApp dulu.
Tanpa bermaksud meremehkan, saya pikir masih banyak siswa sekolah dasar maupun orangtuanya belum bisa dan belum terbiasa menggunakan media belajar online yang sedikit lebih rumit, seperti Google Classroom apalagi melakukan pertemuan virtual lewat aplikasi Zoom atau Google Meet.
Jadi, jangan sampai guru memaksakan media yang menurutnya baik, tapi belum tentu bisa diakses oleh siswa dan orangtuanya.
Berikutnya, guru harus membuat daftar semua hal yang dibutuhkan siswa, mencakup materi pelajaran yang akan disampaikan, alat tulis maupun bahan dan materi pendukung lainnya.Â
Daftar tersebut hendaknya dikirimkan kepada semua orangtua sebelum kelas online dimulai sehingga mereka dapat menyiapkan putra-putrinya dengan baik.
2. Menetapkan Aturan Kelas Online
Sama seperti para guru, para siswa juga tidak akrab dengan konsep kelas online. Karena itu, sebelum memulai, para guru hendaknya dapat membiasakan para siswa dengan aturan-aturan kelas online.