Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjadikan Reuni 212 sebagai Event Wisata Religi Tingkat Dunia

5 Desember 2019   14:05 Diperbarui: 5 Desember 2019   14:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
reuni 212Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019) (sumber foto: ANTARA FOTO/Aruna)

Kalau pemerintah mau "open minded", Reuni 212 bisa dijadikan destinasi dan event wisata religi yang potensinya sangat besar.

Berapa banyak massa yang datang saat acara yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Desember di Monas, Jakarta ini? Maaf, saya tidak bisa menerima jawaban berdasarkan perasaan atau penerawangan.

Karena tidak ada jawaban yang pasti, mari kita ambil hitungan kasarnya saja: ratusan ribu. Setiap tanggal 2 Desember, ratusan ribu massa datang ke Monas, berkumpul bersama, larut dalam kebersamaan dengan tertib tanpa meninggalkan sampah yang berserakan. Bukankah ini sangat indah? Bukankah ini bisa menjadi potensi pariwisata?

Lihatlah, yang datang tidak hanya warga sekitar Jakarta saja. Sebagian besar datang dari luar kota. Malah ada beberapa muslim mancanegara yang secara khusus datang hanya untuk melihat seperti apa suasana Reuni 212, yang boleh dikatakan menjadi ajang pertemuan, ajang silaturahim terbesar di Indonesia.

Adakah acara lain yang bisa mengumpulkan massa sebanyak itu dalam satu waktu dan satu tempat, dengan tertib, bersih, aman dan lancar? Bahkan konser musik dari musisi terkenal di dunia pun tidak akan bisa mengumpulkan penonton ratusan ribu orang, dan ketika selesai tempat penyelenggaraannya bersih seperti sedia kala.

Mendefinisikan Ulang Konsep Wisata Religi

Di luar tujuan utamanya (politis atau non politis), acara ini menyimpan potensi wisata religi yang sangat besar. Namun sebelum membahas potensinya, mari kita definisikan ulang, seperti apa konsep wisata religi itu sendiri.

Secara terminologi, sebenarnya tidak ada istilah "Wisata Religi". Itu kalau kita melihatnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Di sana, hanya ada arti kata "wisata", yakni: bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya); bertamasya. Serta arti kata "religi", yaitu: kepercayaan kepada Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia; kepercayaan (animisme, dinamisme); agama.

Nah, kalau digabungkan dua kata tersebut dalam satu istilah, maka "wisata religi" bisa diartikan sebagai "bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan tentang kepercayaan kepada Tuhan".

Pengertian ini setidaknya sama dengan pengertian dari wikipedia yang menjelaskan wisata religi atau "religious tourism" sebagai: jenis pariwisata, di mana orang bepergian secara individu atau berkelompok untuk tujuan ziarah, misionaris, atau rekreasi.

Dalam budaya masyarakat kita sendiri, wisata religi sering diartikan sebagai "bepergian ke tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai religi". Tujuannya bisa ke masjid, ziarah ke makam Wali atau ulama terkenal, atau ke tempat-tempat lain yang memiliki nilai sejarah keagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun