Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Audisi Beasiswa Bulutangkis, Bentuk Promosi Industri Rokok Berkedok Filantropis?

1 Agustus 2019   09:44 Diperbarui: 2 Agustus 2019   16:21 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Djarum Foundation menyelenggarakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. (kompas.com)

logo a better tomorrow dari BAT di mobil Mclaren Mercedes (sumber foto: bat.com)
logo a better tomorrow dari BAT di mobil Mclaren Mercedes (sumber foto: bat.com)

Sementara itu, Philip Morris International (PMI), menciptakan logo baru (Mission Winnow) yang dipasang di Ferrari (F1) dan Ducati (MotoGP), yang sebelumnya membawa branding untuk merek rokok Marlboro. PMI juga telah mendaftarkan logo Mission Winnow sebagai merek dagang, termasuk untuk digunakan sehubungan dengan produk rokok mereka.

logo Mission Winnow dari Philip Morris di motor Ducati (sumber foto: ducati.com)
logo Mission Winnow dari Philip Morris di motor Ducati (sumber foto: ducati.com)

Audisi Beasiswa Bulutangkis, eksploitasi atau alasan filantropis?

Sebagai pengalihan dari bahaya yang ditimbulkan oleh produk mereka, sudah lama perusahaan rokok memanipulasi iklan mereka. Tak ada iklan rokok yang kontennya mendorong langsung pada konsumsi rokok. 

Alih-alih membuat orang yang sebelumnya tidak merokok menjadi pecandu rokok, perusahaan rokok mengemas iklan dan kegiatan promosi mereka sedemikian rupa sehingga yang dilihat oleh konsumen adalah sebuah iklan gaya hidup hingga imej brand perusahaan sebagai pendukung utama event olahraga. 

Seperti yang bisa kita lihat dari kasus audisi beasiswa bulutangkis yang diselenggarakan oleh Djarum Foundation. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai audisi tersebut mengeksploitasi anak secara terselubung untuk mendukung industri rokok. 

"Kegiatan audisi beasiswa bulutangkis yang dilakukan oleh Djarum Foundation pada hari Minggu 28 Juli 2019 di GOR KONI Bandung sebagai sebuah bentuk kegiatan eksploitasi anak secara terselubung oleh industri rokok," kata Siti dalam siaran tertulis, Senin, 29 Juli 2019. 

Djarum Foundation, yang didirikan oleh Djarum Group kembali menyelenggarakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. Tahun ini, rangkaian seleksi digelar di lima kota yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus. Proses seleksi difokuskan pada dua kelompok usia yakni U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun) baik putra dan putri yang akan diasah kemampuannya menjadi calon juara bulutangkis Indonesia bersama PB Djarum. 

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menampik tudingan KPAI itu. Ia mengatakan bahwa kegiatan audisi beasiswa bulutangkis tidak berkaitan dengan promosi rokok ke anak-anak. "Yang benar audisi pencarian bibit atlet badminton via Djarum Foundation dan Djarum Badminton Club," kata Yoppy kepada Tempo, Senin, 29 Juli 2019. 

Lebih lanjut, Yoppy mengatakan bahwa ia telah menjelaskan agar KPAI menyimak dengan cermat bahwa tidak ada sama sekali aktivitas promosi rokok ke anak-anak. 

Apa yang disampaikan Yoppy memang benar. Dalam penyelenggaraan audisi beasiswa untuk anak-anak yang berbakat bulutangkis itu, tidak ada aktivitas promosi rokok ke anak-anak. Bahkan tidak ada satu pun tampilan konten iklan produk rokok. Semua bentuk kegiatan itu adalah murni diadakan Djarum Foundation dan Djarum Badminton Club. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun