Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Silaturahim untuk Memperpanjang Usia dan Memperbanyak Rezeki, Bagaimana Bisa?

8 Juni 2019   18:55 Diperbarui: 28 Juni 2021   07:59 13700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (desain oleh Achmad Sarifuddin/dribble.com)

Ingin umur yang panjang dan rezeki yang banyak? Bersilaturahimlah. Ini bukan sekedar petuah. Melainkan tuntunan yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW pada umatnya, sebagaimana termaktub dalam hadis,

 "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim." (HR. Muttafakun 'alaih dari Anas bin Malik r.a).

Hadist ini memberi kita gambaran tentang keutamaan silaturahim, yakni untuk melapangkan rezeki dan mengakhirkan ajal (menunda kematian/memperpanjang usia). Tapi bagaimana bisa?

Bukankah ajal/usia itu telah ditetapkan oleh Allah? Sebagaimana firmanNya,

 "...Maka apabila telah datang waktunya (kematian), mereka tidak dapat mengundurkannya meski sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al A'raf: 34).

Sebagai umat Islam, kita tidak meragukan lagi kebenaran hadis Rasulullah yang dinilai sahih oleh para ulama ini. Namun, tak sedikit pula terbersit keraguan dan pertanyaan mengenai tafsir dari hadis tersebut, bahwa silaturahim itu bisa menunda kematian dan memanjangkan usia seseorang. Sementara di satu sisi, Allah sendiri berfirman bahwa jika sudah tiba waktunya kematian itu datang, ia tak dapat ditolak dan tak dapat pula dimajukan.

Baca juga: Silaturahim Daring, Takwa Berbuah Akhlak Mulia

Menurut Imam Nawawi, arti "al atsar" dalam hadis tersebut artinya "umur/usia". Tetapi, para ulama sendiri bersilang pendapat mengenai tafsir "al atsar" seperti yang terdapat dalam redaksi hadis tersebut.

Ada dua perbedaan utama dari pendapat para ulama tentang makna silaturahim bisa memperpanjang usia. Satu pendapat mengartikan usia disini bermakna substantif atau kiasan. Artinya, yang dimaksud dengan tambahan usia disini ialah adanya barakah pada umurnya, yaitu diberi taufik untuk melakukan ketaatan-ketaatan dan memakmurkan waktu-waktunya dengan apa-apa yang bermanfaat untuk akhirat serta menjaga dari menyia-nyiakan waktu tersebut.

Sementara para ulama lain mengatakan, maksud dari "yunsa-alahu fii atsarihi" ialah orang yang sudah meninggal namanya tetapi tetap diingat kebaikan-kebaikannya dan dipuji. Sehingga seolah-olah ia tidak pernah mati.

Pendapat lain dari para ulama meyakini bahwa "atsar" yang dimaksud dari hadis Rasulullah diatas bermakna harfiah, artinya silaturahim bisa memperpanjang bilangan usia seseorang. Pendapat ini berdasarkan pemikiran bahwa Allah telah menetapkan ajal hamba dalam catatan malaikatNya. Apabila ia menyambung silaturahim, maka akan ditambahkan pada apa yang tertulis dalam catatan malaikat tersebut. Jika ia melakukan amalan yang menyebabkan umurnya berkurang, maka akan dikurangkan dari apa yang telah tertulis tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun