Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Semua Akan (P)indah Pada Waktunya

11 April 2019   22:45 Diperbarui: 11 April 2019   22:52 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tangkapan layar channel YouTube tvOneNews (dokumentasi Himam Miladi)

"Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu dengan Pak Prabowo. Karena itu, saya mencari seorang ulama yang tidak masyhur, tidak populer. Mata batinnya bersih, Allah buka hijab padanya. Ini Ulama yang tidak perlu materi. Mungkin bapak tidak kenal mereka.  Dan saya tidak pernah tanya pada mereka, kira-kira saya pilih mana? Saya biarkan mereka baca hati saya. Dan ketika datang saya dekatkan telinga, apa kata dia? 'Saya mimpi lima kali ketemu dia.' Saya tanya, siapa? 'Prabowo'."

Mata Prabowo Subianto berkaca-kaca. Pensiunan Letnan Jenderal yang kata sebagian orang emosional dan pemarah ini tak kuasa menahan tetesan air mata. Perlahan, tangannya mengusap mata yang sembab.

Itulah sekelumit cuplikan dialog antara calon presiden Prabowo Subianto dengan Ustadz Abdul Somad (UAS). Dialog ini disiarkan secara langsung dan eksklusif oleh stasiun TV One.

Tak pelak, siaran eksklusif tersebut langsung meledak. Kata "viral" mungkin tidak cukup untuk melukiskan betapa cuplikan dan rekaman video dialog tersebut menghiasi beranda media sosial, terutama di kalangan pendukung Prabowo. Dibagikan secara penuh, dipotong, dikutip pada bagian yang penting saja. Satu persamaan dari viralnya ragam rekaman video dialog tersebut adalah ungkapan kegembiraan dan rasa syukur dari para pendukung pasangan capres/cawapres Prabowo-Sandi.

Pertemuan Prabowo dengan UAS memang sangat ditunggu-tunggu. UAS, tak pelak adalah sosok da'i yang memiliki kharisma luar biasa dan magnet daya tarik yang dahsyat. Pengikutnya jutaan. Video ceramahnya laris manis, ditonton jutaan pemirsa. Pengajiannya selalu dihadiri ribuan orang. Begitu pentingnya pertemuan kedua tokoh tersebut hingga stasiun televisi TV One sampai merelakan jam tayangnya untuk menyiarkan secara langsung dan eksklusif.


Pertemuan Prabowo dan UAS juga diyakini mampu merubah peta politik dan arah dukungan pada kontestasi pemilu kali ini. Dengan pertemuan tersebut, kubu Prabowo-Sandi boleh bernafas lega dan berbesar hati. Mereka boleh percaya aroma kemenangan semakin dekat. Ini karena UAS bisa membawa gerbong jamaahnya untuk mendukung dan memilih pasangan calon nomor 02. Dan jumlahnya tidak sedikit, sangat signifikan untuk mengangkat elektabilitas suara Prabowo-Sandi.

Dalam dialog yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, UAS memang tidak secara terbuka menyatakan dukungannya. Tapi, kalimat dukungan berbentuk apapun rasanya tidak diperlukan lagi. Percakapan antara Prabowo dan UAS, serta gestur dan pesan yang dibawa dalam dialog tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuat satu kesimpulan: UAS mendukung Prabowo Subianto!

Dengan isyarat dukungannya tersebut, UAS bisa memberi keyakinan pada jamaahnya. Yang mulanya ragu-ragu menjadi semakin mantap. Yang mulanya belum memutuskan pilihannya menjadi yakin. Yang semula mendukung calon 01 akan hijrah. Semua akan (P)indah pada waktunya.

UAS pula yang menjadi kekhawatiran utama dari kubu petahana. Sampai-sampai Lembaga Survei Indonesia menyatakan, jika UAS netral, Jokowi-Ma'ruf akan menang.

"Netral aja atau berada di tengah-tengah, sudah cukup sebuah kemenangan (untuk Jokowi-Ma'ruf) karena di pemilih muslim sendiri (Jokowi-Ma'ruf) sudah unggul sebenarnya," kata peneliti senior LSI, Ardian Sopa, di kantor LSI Denny JA, Selasa, 5 Maret 2019.

"Kalau ustaz (Abdul Somad) berada di tengah, dalam artian menyerukan silakan kepada pengajian jemaah. Pilih sesuai dengan keyakinan tanpa mengarahkan dukungannya ke arah mana, ini akan untungkan Jokowi-Ma'ruf," tambah Ardian.

Karena itu, merapatnya UAS secara terang-terangan ke kubu Prabowo membuat peta elektabilitas kedua paslon bisa berubah. Seandainya ada survei yang dilakukan saat ini juga (pasca pertemuan Prabowo dan UAS), saya yakin elektabilitas Prabowo-Sandi melejit, melampaui pasangan capres/cawapres nomor 01. Minimal imbang.

Mengapa UAS mendatangi Prabowo di detik-detik akhir?

Seperti yang disampaikan UAS sendiri dalam dialog tersebut, dia ingin meyakinkan diri. UAS ingin yakin bahwa Prabowo, yang dipilih berdasarkan ijtima' ulama memang merupakan pilihan yang tepat. UAS khawatir dia tertipu, karena seperti yang dikatakannya pula, mata manusia sering tertipu.

Karena itu, UAS berijtihad. Caranya, dia mendatangi ulama-ulama yang tidak terkenal, yang tidak viral seperti dirinya. UAS bermaksud meminta nasihat, apakah ijtima' ulama itu sudah benar.

Dan hasil ijtihadnya tersebut menguatkan keyakinan UAS. Bahkan, tanpa menyampaikan maksud kedatangannya pun, UAS diberi "bocoran" dari ulama yang didatanginya tersebut.

Mengapa pula UAS mendatangi Prabowo? Toh tanpa harus bertemu langsung, UAS bisa menyampaikannya pada jamaahnya sendiri.

Karena ini menyangkut masalah keyakinan. Dalam dialog tersebut, UAS merasa sudah menjadi kewajibannya untuk memberi tahu, setidaknya pada jamaahnya, dan juga pada Prabowo sendiri, apa hasil dari ijtihadnya tersebut. Dengan penyampaiannya tersebut, UAS kini merasa lega. Karena tidak ada lagi beban batin. UAS merasa sudah dibebani dengan pertanyaan-pertanyaan dari jamaahnya, siapa calon pemimpin yang akan didukungnya pada kontestasi pilpres 2019 ini.

Meskipun pertemuan Prabowo dan UAS membawa aroma kemenangan bagi pihaknya, bukan berarti buah kemenangan sudah berada di tangan Prabowo-Sandi. Seperti yang dikatakan Prabowo, kemenangan sudah dekat, tapi jangan sampai besar kepala. Yakinlah, semua akan (P)indah pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun