Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Menunggangi Vanessa", Seperti Ini Trik Konten Digitalnya

10 Januari 2019   08:26 Diperbarui: 11 Januari 2019   03:12 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (unsplash.com/@rawpixel)

Isu mafia bola juga tidak terlalu menggoda. Isu ini hanya ramai di kalangan pecinta bola saja. Kecuali bagi perusahaan atau brand yang produk atau layanannya berhubungan dengan olahraga, khususnya sepakbola.

Sekarang tinggal pilihan terakhir, yakni isu tentang prostitusi online yang melibatkan salah satu artis muda terkenal, Vanessa. Bagaimana cara menunggangi Vanessa, eh maaf, isu ini?

Kasus prostitusi artis ini memang berpotensi viral bagi sebuah konten digital, tapi juga bersifat lebih sensitif. Jika tidak hati-hati, konten yang menunggangi isu ini bisa menjadi bumerang, menjadi senjata makan tuan yang malah akan membawa efek negatif, yakni hilangnya kepercayaan publik pada perusahaan.

Saya mengamati, tidak banyak perusahaan yang menunggangi isu ini untuk dijadikan komoditas konten digitalnya. Mungkin karena sifatnya yang terlalu sensitif, yakni adanya unsur bias gender terkait prostitusinya, atau karena menyangkut personalnya, si artis yang konon merasa dijebak (entah oleh siapa).

Meski begitu, ada satu titik tunggangan yang bisa digunakan sebagi materi konten digital. Apakah itu?

80 Juta Bisa Apa?

Yup, semua sudah terungkap ke publik isu tentang tarif si artis yang mencapai 80 juta untuk sekali kencan. Menjadikan angka 80 juta ini sebagai titik tunggangan untuk materi konten dianggap lebih aman.

Tidak menyinggung personalnya, tidak terlalu jauh masuk dalam bias gender atau kasus prostitusinya, tapi tetap hangat karena angka 80 juta sudah terlanjur diasumsikan terkait langsung dengan isu prostitusi artis ini.

Salah satu contoh konten digital yang ikut menungganggi kasus Vanessa ini adalah konten dari PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia). Diunggah di akun instagramnya, pembuat konten menyajikan infografis untuk menjawab sebuah pertanyaan: 80 Juta Bisa dapat apa? Seperti yang terlihat dibawah ini.

konten digital dari PANDI (instagram @pandi_id)
konten digital dari PANDI (instagram @pandi_id)
Kreatif kan?

Contoh narasi konten lainnya yang ikut menunggangi kasus Vanessa ini juga tak lepas dari angka 80 juta. Misalnya seperti yang tersebar di sebuah grup media sosial, narasinya berbunyi: "Daripada 80 juta terbuang sia-sia, mending dijadikan DP untuk mobil idaman." Saya tidak memperlihatkan kontennya secara utuh karena konten itu berisi gambar yang terlalu seksi untuk ditampilkan disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun