Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bila Kita Merindukan Haji, Persiapkan Hal Ini Sejak Dini

4 Desember 2018   00:50 Diperbarui: 10 Desember 2018   07:49 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nu.or.id

Di kampung saya daerah Tenggilis, Surabaya, ada tetangga yang sehari-hari berjualan tempe. Nama beliau Ibu Asih. Musim haji tahun 2018 kemarin, beliau berangkat haji melalui embarkasi Juanda Surabaya.

Banyak tetangga sekitar yang takjub sekaligus heran, bagaimana bisa Ibu Asih yang hanya berjualan tempe bisa pergi haji. Beliau tidak menerima warisan, atau menjual tanah berhektar-hektar. Ternyata rahasianya cuma satu, Ibu Asih menyisihkan sebagian penghasilannya dari berjualan tempe selama bertahun-tahun dan ditabung sebagai bentuk ikhtiar dari niatnya beribadah haji.

Ya, menabung adalah salah satu ikhtiar kita untuk bisa memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci. Mengapa harus menabung?

Di Indonesia, pelaksanaan ibadah haji pada dasarnya dibagi dua, yakni Haji Reguler dan Haji ONH Plus. Untuk Haji Reguler, besarnya ongkos naik haji (ONH) lebih terjangkau, sekitar 35 juta rupiah yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi.

Sementara untuk Haji ONH Plus, biayanya lebih besar 3 kali lipat. Dibandingkan Haji Reguler, tentu saja Haji ONH Plus memiliki beberapa keistimewaan. Seperti masa tunggu haji yang cuma sebentar. Terkadang bisa pada tahun itu juga, tergantung kuota haji ONH Plus yang tersedia. Pelaksanaan ibadah hajinya pun tidak lama, sekitar satu minggu saja.

Sedangkan jika kita memilih Haji Reguler, kita harus sabar menunggu waktu yang lamanya bisa belasan tahun. Seperti diketahui, masa tunggu haji di Indonesia saat ini mencapai 11-30 tahun. Hal ini tak lepas dari jumlah pendaftar haji yang terus meningkat. Dikutip dari IDN Times, data dari Kementerian Agama menyebutkan bahwa hingga April 2018, sebanyak 3,8 juta pendaftar sudah mengantre. Adapun jatah dari pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia sendiri hanya 221 ribu jemaah per tahun.

Dengan masa tunggu haji yang begitu lama, ongkos naik haji pada saat jadwal keberangkatan tentu akan bertambah besar jumlahnya. Misalnya ongkos naik haji tahun ini adalah 35 juta rupiah, dan kenaikan ongkos haji maksimal 5 juta setiap tahun. Bila masa tunggu haji kita 5 tahun, maka ongkos naik haji pada tahun 2023 sebesar 60 juta rupiah. Kita bisa menghitung sendiri apabila masa tunggu haji itu selama 10 atau 20 tahun.

Mengingat jumlahnya yang tidak sedikit, sudah sepatutnya jika kita memiliki rencana menabung haji sedini mungkin. Dengan perencanaan tabungan haji yang baik, kita masih bisa memenuhi keperluan rumah tangga sembari menyisihkan sebagian pendapatan untuk diniatkan sebagai biaya pergi haji.

Kelak, apabila saatnya berhaji tiba, kita tidak akan kesulitan mencari dana tambahan untuk melunasi ongkos naik haji. Perlu diketahui, pelunasan ongkos Haji Reguler biasanya jatuh pada 2 bulan sebelum keberangkatan.

Karena tabungan ini dilandasi niat suci untuk beribadah, sudah semestinya pula kita memilih tabungan yang syariah. Salah satunya adalah Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon.

Tabungan ini adalah tabungan rencana yang menggunakan prinsip Syariah bagi hasil (Mudharabah) dalam mata uang Rupiah. Tabungan Rencana Haji iB Bank Danamon disediakan khusus untuk mewujudkan keinginan niat suci kita dalam menunaikan ibadah Haji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun