***
"Permisi Mas Rayhan, mau ambil air sebentar," kata Bu Indri menyadarkan Rayhan dari lamunannya. Semerbak harum parfum yang lembut langsung menyergap hidung Rayhan.Â
"Oh ya, silahkan Bu," kata Rayhan sambil menepikan diri. Perlahan dihirupnya udara yang dihiasi aroma parfum Bu Indri. Rayhan merasa dirinya seperti terbius.
Matanya melirik sekilas saat Bu Indri mengisi botol Tupperware dengan air dari dispenser. Setelah itu giliran Linda yang mengisi botol Tupperwarenya.
"Mas Rayhan, minta tolong nanti cek kan komputer di meja 5 Customer Service ya. Kata anak-anak gak bisa nyambung ke jaringan," kata Linda.
"Siap. Nanti aku cek sebentar."
"Aku balik dulu ya. Mas Ipul, makasih," kata Linda berpamitan keluar. Lagi-lagi Bu Indri hanya melemparkan senyumannya pada Rayhan. Dengan tersenyum semanis-manisnya, Rayhan membalas dan menganggukan kepala.
"Mas Rayhan tadi mau tanya apa?" tanya Saiful usai Linda dan Bu Indri keluar pantry.
"Nggak jadi Pul. Oh ya, aku ambil tehnya satu ya. Sekalian aku bawakan punya Faisal," jawab Rayhan. Dia tidak ingin Saiful tahu masalah kertas post it bertuliskan puisi itu. Malu lah.
Di ruang IT, dilihatnya Faisal sudah duduk anteng di meja kerjanya. Rayhan mengangsurkan gelas teh kepada Faisal.
"Nih teh mu. Oh ya Sal, coba kamu cek komputer di meja customer service nomor 5. Tadi aku ketemu Linda di pantry. Katanya gak bisa nyambung ke jaringan."