Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Membuat Tulisan yang Baik ala Iron Man

16 September 2018   10:04 Diperbarui: 16 September 2018   10:12 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap penulis tentunya memiliki cara atau metode tersendiri dalam menuangkan ide atau gagasan menjadi sebuah tulisan. Ada yang memakai metode "Mind Map", ada pula yang memakai metode baku seperti menyusun terlebih dahulu gagasan pokok dan gagasan pendukungnya.

Namun bagi yang belum terbiasa menulis, seringkali mereka kesulitan menuangkan ide dan gagasan mereka. Semua kata dan kalimat yang ada di pikiran seolah hilang, lenyap entah kemana begitu tangan memegang pena atau jari jemari sudah siap menari di papan ketik komputer.

Saya dulu juga seringkali mengalami hal seperti ini. Ide tulisan sudah menancap erat di otak. Tapi, betapa sulitnya menyusun kalimat-kalimat pembuka, atau jika diibaratkan dalam sebuah percakapan, betapa sulitnya mengucapkan basa-basi pada lawan bicara.

Pada akhirnya, ide atau gagasan tersebut bisa menjadi hilang karena terlalu lama disimpan, belum juga dituangkan hanya karena sibuk memilih kalimat atau menyusun rencana penulisan.

Nah, metode yang saya pakai berikut mungkin bisa diterapkan supaya tulisan kita terbaca baik, mengalir dari awal sampai akhir, menyambungkan semua gagasan yang ada di paragraf demi paragraf.

I have a plan. Attack!

Saya mengibaratkan tips membuat tulisan yang baik ini ala Iron Man. Bukan tanpa sebab, karena memang tips/metode ini terinspirasi dari sebuah kutipan dialog dari Iron Man. Perhatikan kutipan dialog berikut:

Steve Roger (Capt. America) : "Stark, we need a plan..."

Tony Stark (Iron Man)            : "I have a plan. Attack!"

Kutipan dialog tersebut terjadi saat Loki diambil paksa oleh Thor dalam film The Avengers. Tapi di sini saya tidak membahas ulasan film tersebut.

Dua kalimat dari dua orang berbeda itulah yang menarik perhatian saya, dan ada hubungannya dengan tips menulis yang akan saya jabarkan. Apa hubungannya?

Steve Roger atau Capt. America adalah seorang perencana yang baik. Setiap aksinya selalu berdasarkan rencana yang disusun terlebih dahulu.  Begitu pula dalam dunia tulis menulis. Ada penulis yang membuat kerangka tulisan atau rencana sebelum dituangkan sepenuhnya dalam bentuk artikel yang sudah matang.

Sementara Tony Stark, berkebalikan. Iron Man adalah tipikal orang yang praktis, tidak mau membuang banyak waktu. Dia memang punya rencana, dan rencana tersebut adalah menyerang langsung. Seolah dia khawatir jika terlalu lama menyusun rencana, efek kejut dari rencana tersebut akan hilang dan percuma.

Saya mungkin termasuk tipe Iron Man ini. Jika ada sebuah ide untuk menulis, ide tersebut langsung saya tuliskan begitu saja, tidak menunggu waktu lama untuk menyusun kerangka tulisan terlebih dahulu. Khawatirnya, ide/gagasan yang muncul akan hilang.

Memang, kadangkala saya sering terbentur dengan miskinnya kosakata untuk kalimat pembuka, paragraf-paragraf awal. Jika sudah seperti ini, saya teringat dengan kata bijak dari Jacques Barzun:

..."biarlah kalimat yang pertama itu seburuk yang diinginkannya sendiri...."

Dalam hal ini, apa yang dimaksudkan oleh Jacques Barzun adalah kalimat pertama itu tidak perlu sempurna. Seringkali kita membuang waktu hanya karena merasa kalimat pertama itu tidak bagus, salah, kurang tepat dan lainnya sehingga berulangkali kita menulis dan menghapusnya kembali.

Maka, seperti yang dikatakan Iron Man dan Jacques Barzun, biarkan ide dan kalimat demi kalimat itu mengalir apa adanya. Tuangkan seluruh isi pikiran dalam sebuah tulisan. Kita tidak perlu mengkhawatirkan apakah susunan kalimat itu sudah baik, apakah paragraf demi paragraf sudah tersambung dengan tepat. Itu kita pikirkan nanti, yang termuat dalam tips kedua berikut ini.

Bertindak seperti Arkeolog

Jika semua isi pikiran kita sudah dituliskan, langkah berikutnya adalah kita bertindak seperti arkeolog. Apa maksudnya?

Seorang arkeolog, seperti yang pernah saya lihat di film-film, dia akan menyingkirkan benda-benda yang bukan termasuk obyek arkeologi. Ketika menemukan sebuah situs purbakala atau benda peninggalan sejarah, arkeolog tersebut akan mengamati dari kejauhan. Kemudian dia akan menyapu, membersihkan benda-benda lain yang tidak berguna di sekeliling situs. Sehingga nantinya dia akan memperoleh gambaran situs purbakala, benda bersejarah yang utuh dan tidak ternodai pernik-pernik sampah lainnya.

Begitu pula saat menulis. Setelah semua isi pikiran dituangkan, ditulis atau diketikkan, istirahatlah sejenak. Ambil nafas, minum kopi atau teh, nyemil makanan ringan dahulu. Supaya pikiran kita bisa terbebas dari ide tulisan tersebut. 

Kemudian, bacalah ulang tulisan yang sudah dibuat. Dengan pikiran yang sudah jernih, kita akan bisa melihat, mana kalimat-kalimat yang tidak diperlukan, mana paragraf atau gagasan yang tidak mendukung. Kita sapu dan bersihkan semua hal tersebut. Dan voila! Kita pun akan mendapatkan sebuah tulisan yang baik.

Memang, tidak semua orang bisa menerapkan metode/tips membuat tulisan ala Iron Man ini. Karena sebagaimana sebuah rasa, setiap orang tentu memiliki selera yang berbeda. Tapi, ada satu pedoman/kaidah umun yang bisa dijadikan pegangan bagi setiap orang yang hendak menulis: "Menulislah, sebelum ide atau gagasanmu hilang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun