Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melihat Cara Belanja di Toko Otomatis Amazon Go

22 Januari 2018   22:52 Diperbarui: 23 Januari 2018   00:24 3482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan situs belanja online terbesar di Amerika, Amazon hari ini resmi membuka toko retail offline pertama mereka. Toko serba ada yang futuristik dan diklaim sebagai toko konsep masa depan ini dibuka pertama kalinya di lantai dasar kantor pusat Amazon di Seventh Avenue, Seattle. Perbedaan utama dan mencolok dari toko retail milik Amazon dengan toko serba ada lainnya adalah tiadanya kasir dan tanpa antrian untuk pembayaran di tempat. Tentu saja banyak yang penasaran dan bertanya, seperti apa pengoperasian sebuah toko yang tidak ada kasirnya dan setiap yang belanja tidak dibolehkan membayar di tempat.

Minimarket Berteknologi Tinggi

Jika ingin berbelanja di Amazon Go, pembeli harus mempunyai dua hal : smartphone yang sudah terinstal aplikasi Amazon serta nomor identitas atau akun Amazon. Sebelum masuk dan berbelanja, pengunjung harus memindai aplikasi Amazon Go pada smartphone mereka di gerbang pemindaian yang terletak di depan toko.

Tampilan toko offline Amazon Go yang pertama ini layaknya sebuah minimarket 7-Eleven. Tepat di depan gerbang pemindaian, pengunjung akan langsung disambut oleh aneka hidangan siap saji untuk menu sarapan atau makan siang. Masuk kedalam, pengunjung akan mendapati rak-rak yang berisi berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari, termasuk daging segar dan bahan-bahan makanan lainnya. Adapula bagian khusus minuman keras. Meski tidak ada kasir di bagian pembayaran, khusus di outlet minuman keras ada pegawai yang berjaga dan akan memeriksa kartu identitas setiap pembeli untuk memastikan bahwa si pembeli sudah cukup umur untuk mengkonsumsi minuman keras.

Cara Kerja Amazon Go

Setiap pembeli tinggal mengambil barang yang ingin mereka beli, kemudian bisa langsung meninggalkan toko tanpa membayar di kasir. Bagaimana bisa? Nah, disinilah letak futuristik Amazon Go. Mereka memasang kamera di bagian atas dan alat sensor di rak yang bisa mendeteksi barang apa saja yang diambil oleh pembeli. Begitu seorang pembeli mengambil barang, sensor secara otomatis akan menambahkan item barang tersebut ke keranjang belanja virtual pada akun Amazon mereka. Jika pembeli tidak jadi dan menaruh kembali barang yang sudah diambil, sensor pun akan menghilangkan item barang tersebut pada keranjang virtual pembeli. Pembeli kemudian akan mendapatkan tagihan pada kartu kredit yang sudah mereka daftarkan pada akun Amazon mereka.

kamera dan sensor berat akan memindai setiap barang yang diambil dari rak (sumber: recode.net)
kamera dan sensor berat akan memindai setiap barang yang diambil dari rak (sumber: recode.net)
Tantangan dan Masalah Pada Amazon Go

Karena baru pertama dibuka dan pembelinya terbatas untuk uji coba, tentu saja semua teknologi tinggi tersebut berjalan normal. Masalah diperkirakan akan timbul jika toko otomatis Amazon Go penuh dengan pembeli, dimana mungkin saja ada beberapa pembeli yang punya kemiripan bentuk tubuh. Atau ketika ada anak-anak yang mengacak-acak tempat dan susunan barang yang ada di rak. Masalah ini pun dianggap pihak Amazon sebagai sebuah tantangan tersendiri.

Menurut Gianna Puerini, VP Amazon Go, tokonya sudah berjalan dengan baik dan sudah melewati beragam test uji coba, termasuk tingkat keramaian pengunjung. Meski begitu, Puerini mengakui teknologi yang digunakan Amazon belum sempurna betul, dan justru adanya masalah itu bisa dijadikan sarana untuk mengembangkan sensor penglihatan dari kecerdasan buatan mereka. 

Senada dengan Puerini, Kumar, yang menjabat VP Teknologi untuk Amazon Go, menyatakan, ""Kami [semula] merasa bahwa kami perlu membukanya sampai ke masyarakat cukup awal agar bisa mendapatkan lalu lintas yang kami butuhkan," katanya. "Lalu lintas diperlukan untuk melatih algoritme kami agar dapat mempelajari berbagai hal, beragam perilaku pelanggan."

Toko otomatis Amazon Go ini dibuka usai Amazon membeli jaringan supermarket kelas atas Whole Foods Market senilai US$ 13,7 miliar, yang mana pembelian tersebut mengguncang raksasa jaringan supermarket Wall Mart. Disisi lain, Amazon juga menyatakan alasan dibukanya toko otomatis Amazon Go ini juga sebagai langkah eksperimen mereka untuk mengetahui apakah lamanya waktu menunggu saat membayar di toko ritel berpengaruh terhadap tingkat keuntungan toko tersebut. Hal ini juga untuk menjawab perilaku masyarakat diklaim lebih menyenangi belanja online karena tidak perlu antri membayar di kasir. Andaipun ujicoba ini sukses, Amazon belum ada rencana untuk menambahkan teknologi kecerdasan buatan ini di outlet Whole Foods Market lainnya, atau membuka Amazon Go di kota-kota lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun