Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Demi Lautku Bebas Sampah, Pemerintah Anggarkan 13,4 Triliun Rupiah

6 Desember 2017   09:52 Diperbarui: 6 Desember 2017   10:08 2180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lautku Bebas Sampah, Laut Yang Indah (dok. pribadi)

Dua alarm sudah membangunkan kita. Apakah kita tetap tertidur atau langsung bangun untuk bereaksi? Pemerintah sendiri sudah sigap menyikapi kondisi laut kita yang sudah darurat sampah. 

Yang pertama adalah membentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Plastik Laut, yang meliputi empat pilar utama, yaitu perubahan perilaku, mengurangi sampah plastik dari daratan, mengurangi sampah plastik di pesisir dan laut, serta penegakan hukum, mekanisme pendanaan, penelitian-pengembangan (inovasi teknologi). RAN ini dibuat untuk dijadikan peta jalan dalam mengatasi sampah plastik laut. 

Dengan demikian, pada 2025 mendatang, Indonesia diharapkan sudah bisa mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen. Dalam menjalankan rencana aksi nasional (RAN) untuk penanganan sampah di laut, Pemerintah Indonesia juga berjanji akan mengucurkan anggaran sebesar USD1 miliar atau setara Rp. 13,4 triliun untuk program tersebut.

Langkah strategis berikutnya adalah dengan menerbitkan Perpres Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia dan National Plan of Action on Marine Plastic Debris 2017-2025 (Mei 2017), Kampanye Combating Marine Plastic Debris serta Reduction Plastic Bag Production and Use,sebagaimana yang diungkapkan Deputi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman Safri Burhanuddin.

Bagaimanapun seriusnya langkah dan kebijakan pemerintah diatas, tentu saja tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait, terutama dari kita sendiri. Cobalah sejenak berpikir, 

"Aku tinggal di bumi Indonesia, menikmati hasil laut Indonesia, Sudah seharusnya lautku bebas sampah". "Jika aku tidak menjaganya, apakah aku siap tinggal di planet sampah"? 

Sederhana bukan?

Partisipasi Kita Demi Lautku Bebas Sampah

Infografis Sampah Lautan (sumber: kumparan.com)
Infografis Sampah Lautan (sumber: kumparan.com)
Lantas, seperti apa kontribusi yang bisa kita lakukan? Kontribusi utama kita tentu saja mengubah perilaku keseharian. Yang pertama adalah merubah mindset. Ingat, laut kita bukanlah tempat sampah. Penelitian Dr. Jenna Jambeck juga menyebutkan bahwa 80% sampah di laut berasal dari daratan. 

Kita menyampah di daratan, namun tersebar di lautan.

Setelah pola pikir diatas tertanam erat, barulah kita wujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dimulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik pembungkus. Ingatkah kita, bahwa sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan alam? Sampah plastik dalam beragam bentuk dapat merugikan biota laut. Plastik dalam ukuran makro dan mega dapat menjerat biota laut, termasuk terumbu karang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun