Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kopi Itu Gak Butuh Filosofi!

30 Oktober 2017   22:25 Diperbarui: 5 November 2017   12:58 9532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram foto oleh @onnywiranda

Konon, kopi itu mengandung banyak filosofi. Konon pula, orang yang minum kopi tiba-tiba bisa berubah layaknya filsuf sejati. Ada ribuan tulisan dan omongan seputar filosofi kopi. Kopi itu bagai ini, kopi ini bagai itu, dan lain sebagainya. 

"Kopi adalah mata uang persahabatan", ungkap founder Kompasiana kang Pepih Nugraha. Lain lagi dengan penulis best seller Dee, dalam bukunya Filosofi Kopi menyatakan, ""Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.

"Tengok pula sebuah filosofi yang mengatakan bahwa minum kopi hitam itu jangan diaduk! Karena hanya akan merusak struktur sosial yang sudah tertata nyaman dan rapi dalam secangkir kopi hitam panas. Pokoknya, jika kita bicara kopi, pasti terselip sebuah filosofi kehidupan didalamnya.

Pagi hari tadi, saat menelusuri linimasa instagram, perhatian saya tertuju pada sebuah postingan foto yang bagi saya sangat unik, dan menyalahi takdir kopi yang katanya penuh filosofi. Foto itu memperlihatkan sebuah tulisan di papan tulis hitam yang terpasang di sebuah kedai kopi di kota Jayapura, yakni di kedai Otentik Kopi, distrik Waena Jayapura. Di papan tulis hitam itu, tertulis "Disini Ndak Perlu Filosofi-Filosofian Kalo Ngopi. Semua Kopi Itu Enak. Kita aja yang sok tau!"

Sebuah tulisan yang greget banget. Dan memang menyadarkan kita bahwa untuk hanya sekedar minum kopi, tidak perlu bergaya dan berlagak sok filsuf sejati. Semua kopi itu memang enak kok. Dinikmati dengan apapun, diseduh dengan cara apapun, diminum dimanapun, dihargai berapapun, kopi tetaplah kopi yang enak rasanya. Suka kopi pahit silahkan, ditambah susu, gula, hingga jahe juga terserah. Setiap orang boleh beda selera, tapi tetap satu persetujuan rasa, bahwa kopi itu memang enak, titik. 

Inti dari kopi itu rasanya, bukan pada untaian kata-kata setelah kita meminumnya. Kalaupun ada kata puitis, romantis hingga filosofis yang tercipta setelah kita minum kopi, anggaplah itu sebuah bonus yang diberikan secara ikhlas oleh biji-biji kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun