Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

60 Sahabat Nabi : Abu Dzar Al Ghifari (Bagian 2)

20 Mei 2013   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang Abu Dzar sedang menghadapi sakaratul maut di Rabadzah . . . , suatu tempat yang dipilihnya sebagai tempat kediaman setelah terjadi perbedaan pendapat dengan Utsman r.a. Nah, marilah kita mendapatkannya, untuk melepas kepergian orang besar ini, dan menyaksikan akhir kesudahan dari kehidup­annya yang luar biasa!

Seorang perempuan kurus yang berkulit kemerah-merahan dan duduk dekatnya menangis. Perempuan itu adalah isterinya. Abu Dzar bertanya kepadanya: “Apa yang kamu tangiskan padahal maut itu pasti datang?” Jawabnya: “karena anda akan meninggal, padahal pada kita tak ada kain untuk kafanmu! “

Abu Dzar tersenyum dengan amat ramah — seperti halnya orang yang hendak merantau jauh — lalu berkata kepada isterinya itu:

“Janganlah menangis! Pada suatu hari, ketika saya berada di sisi Rasulullah bersama beberapa orang shahabatnya, saya dengar beliau bersabda: “Pastilah ada salah seorang di antara kalian yang akan meninggal di padang pasir liar, yang akan disaksikan nanti oJeh serombongan orang-orang beriman – . .!”

Semua yang ada di Majlis Rasulullah itu telah meninggal di kampung dan di hadapan jama’ah Kaum Muslimin, tak ada lagi yang masih hidup di antara mereka kecuali daku . . . . Nah, inilah daku sekarang menghadapi maut di padang pasir, maka perhatikanlah olehmu jalan . . . . siapa tabu kalau-kalau rombongan orang-orang beriman itu sudah datang! Demi Allah saya tidak bohong, dan tidak pula dibohongi!”

Dan ruhnya pun kembali ke hadlirat Allah …. Dan benarlah, tidak salah ….

Kafilah yang sedang berjalan cepat di padang sahara itu terdiri atas rombongan Kaum Mu’minin yang dipimpin oleh Abdullah bin Mas’ud, shahabat Rasulullah saw. Dan sebelum sampai ke tempat tujuan, Ibnu Mas’ud telah melihat sesosok tubuh; sesosok tubuh yang terbujur seperti tubuh mayat, sedang di sisinya seorang wanita tua dengan seorang anak, kedua-duanya menangis.

Dibelokkannya kekang kendaraan ke tempat itu, diikuti dari belakang oleh anggota rombongan. Dan demi pandangannya jatuh ke tubuh mayat, tampak olehnya wajah shahabatnya; saudaranya seagama dan saudaranya dalam membela Agama Allah, yakni Abu Dzar. Air matanya mengucur lebat, clan di hadapan tubuh mayat yang suci itu ia berkata:

“Benarlah ucapan Rasulullah ….

Anda berjalan sebatang kara ….

mati sebatang kara ….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun