Bersatu Gaungkan Sportivitas di Hari Koperasi

Are You Ready for ASIAN GAMES 2018? Bali Open 2018 ini sekaligus sebagai pemanasan bagi warga Bali untuk menyambut perhelatan akbar olahraga ini

Tenis meja yang lahir sekitar abad ke-19 ini awalnya merupakan olahraga kalangan atas yang biasa mereka mainkan selepas makan malam. Tenis meja atau yang juga kerap disebut dengan kata unik "ping-pong" ini termasuk olahraga sederhana nan fleksibel, bisa dimainkan secara indoor oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa tersekat batasan umur, musim, ataupun cuaca.

Satu lagi yang menjadi alasan dipilihnya tenis meja sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Bali Open 2018 ini. Perlu diketahui, bahwa tenis meja adalah olahraga kegemaran Ibu Bintang Puspayoga, isteri dari Bapak Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia.

mengabadikan momen Turnamen Tenis Meja Bali Open 2018 bersama Ibu Bintang Puspayoga

Tak sekedar menjadikan tenis meja sebagai olahraga kesenangannya sejak belia, Ibu Bintang juga terkenal sebagai atlet tenis meja wanita di Bali. Berbagai gelar juara pernah ditorehkan beliau, salah satunya adalah ketika ia memenangkan Turnamen Tenis Meja PB Perwosi pada bulan Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Tak heran bila saat ini beliau dinobatkan sebagai ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) di Bali, periode 2015-2019.

Kini, meski tengah aktif sebagai anggota persatuan istri menteri dalam OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja), beliau masih menyempatkan diri untuk bermain tenis meja di sela-sela jadwalnya yang sangat padat. Sebagai contoh, ketika Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) mengadakan sebuah turnamen tenis meja Piala Menteri Koperasi dan UKM 2017, Ibu Bintang kerap kali meluangkan waktu untuk berdiskusi dan mengecek persiapan panitia.

Aksi Ibu Bintang Puspayoga memainkan olahraga favoritnya, tenis meja

"Bermain tenis meja itu butuh latihan intensif karena bolanya kecil dan pantulannya cepat. Pandangan mata lengah sedikit, permainan bisa kacau.." kata Ibu Bintang saat ditanyai mengenai tips agar jago bermain tenis meja. "Intinya harus konsentrasi", lanjut beliau.

Bali Open 2018.. Sportivitas Berbalut Nasionalisme dan Keceriaan

Pagi itu (30 Juni 2018), saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan sendiri bagaimana suasana pembukaan BALI OPEN 2018 di GOR Lila Bhuana Denpasar. Bangga lebih tepatnya, menyaksikan seisi GOR, baik itu pejabat, aparat keamanan, atlet, penonton, bahkan insan-insan koperasi yang datang kompak dengan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai awal dimulainya acara yang berlangsung hingga 1 Juli 2018 ini.

Laga Pembuka Kapolda Bali vs. Menteri Koperasi dan UKM yang berlangsung seru dan penuh tawa

Kapolda Bali, Bapak Petrus Golose turut bertanding memainkan laga pembuka bersama Bapak Menteri Koperasi dan sang isteri. Tak pelak, pertandingan yang berlangsung sengit tersebut memancing pekik riuh dari seluruh penonton yang menyaksikan.

Berbagai nomor pertandingan diperlombakan di sport event yang yang berhadiah total senilai Rp.165juta ini, di antaranya:

1. Tunggal Putra Eksekutif
2. Beregu antar Koperasi se-Indonesia
3. Beregu antar Media se-Indonesia
4. Tunggal Putra Junior se-Indonesia
5. Tunggal Putri Junior se-Indonesia
6. Tunggal Putra Kadet se-Bali
7. Tunggal Putri Kadet se-Bali
8. Tunggal Putra Pemula se-Bali
9. Tunggal Putri Pemula se-Bali

Dari berbagai nomor laga, nampak jelas kesan BALI OPEN 2018 ini ingin memecah sekat-sekat pembatas yang bisa saja mengikis keakraban dengan sentuhan kehangatan. Oleh karenanya, tak heran bila tak hanya atlet profesional saja yang boleh bertanding, bapak-bapak dan ibu pelaku koperasi dan UKM pun dipersilahkan ikut, begitu pula dengan para wartawan.

atlet cilik tenis meja pun turut berpartisipasi meraih prestasi di turnamen tenis meja Bali Open 2018

Lebih uniknya lagi, atlet-atlet tenis meja cilik pun bisa berpartisipasi memperebutkan hadiah di laga regu junior. Semua berbaur dalam nuansa sportivitas yang penuh support dan tawa, apalagi ketika pemain yang didukungnya melakukan aksi memukau, atau bahkan konyol.